Anton Medan Sudah Siapkan Kuburuan Dirinya Sebelum Meninggal, ini Penampakan Makam di Pesantren ini 

Kematian Anton Medan cukup mengejutkan banyak pihak. Namun, diam-diam Anton Medan sudah menyiapkan liang lahatnya sendiri 

Editor: Alfred Dama
Istimewa
Anton Medan Meninggal Dunia 

4. Demo yang direncanakan mengerahkan massa sangat banyak itu oleh karenanya berkecenderungan membesar-besarkan persoalan dengan menghembus-hembuskan isu SARA, yang seharusnya justru disikapi dengan arif dan bijaksana.

5. Demo yang direncanakan tersebut oleh karenanya puta, dapat dicurigai bermuatan agenda untuk mendiskreditkan pemerintah.

6. Perlu dihimbau kepada para pendemo agar tidak menghembushembuskan isu SARA dan tidak mendiskreditkan pemerintah (pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota).

7. Perlu diingatkan kepada para pendemo bahwa menghembushembuskan isu SARA dan mendiskreditkan pemerintah berpotensi melecehkan Pancasila.

8. Perlu ditegaskan kepada para pendemo bahwa melecehkan Pancasila artinya berhadapan dengan negara dan rakyat Indonesia.

9. Sadarlah, masih jaauuuh lebh banyak patriot penegak Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, yang juga bisa melakukan demo turun ke jalan.

10. Mendesak Pemerintah dalam hal ini Polri sebagai aparat keamanan untuk menjamin rasa aman warga negara.

11. Mendesak Polri menindak tegas pihak-pihak yang melecehkan Pancasila dan melakukan politisasi SARA yang mengancam keutuhan NKRI

12. Dikhawatirkan, jika Polri tidak menindak tegas pihak-pihak yang melecehkan ideology negara Pancasila, maka bisa saja sebagai anak bangsa yang mencintai Pancasila dan Merah Putih akan turun tangan bertindak menyelamatkan keutuhan NKRI. Ini berpotensi mengakibatkan benturan horizontal.

13. Menghimbau semua pihak terutama para tokoh agama agar mengingatkan masyarakat untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi politisasi
isu SARA.

Salam Persatuan dan Kesatuan

ANTON MEDAN

Hukum Rimba di Jakarta

Sebelumnya diberitakan, tokoh masyarakat Anton Medan meminta agar polisi dan aparat agar tetap menjaga Jakarta supaya tercipta kondisi yang aman, tentram, dan terhindar dari tindakan anarkis.

Pernyataan itu disampaikan Anton Medan usai bertemu Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan pada Senin, (31/10) siang terkait unjuk rasa yang akan berlangsung Jumat (4/11/2016). 

Baca: Ini Dia 13 Sikap Anton Medan soal Demo Ahok
Baca: Rencana Demo Ahok Bikin Resah, Anton Medan Lapor Kapolda Minta Jaminan Keamanan
Mengenakan batik berpadu kuning hitam, Anton yang terlihat masih gagah itu mengangkat tinggi tangannya untuk memberikan peringatan kepada kelompok tertentu.

"Kalau ada yang mau merusak negara ini harus berhadapan dengan Anton Medan. Saya pernah bakar tahanan Komdak pada tahun 86, usia saya juga 12 tahun waktu pertama kali dipenjara kasus pembunuhan," ujarnya.

Dia menambahkan, "Cuma belum sampai 99 orang saja. Jadi, kalau ada yang mau ganggu negara ini termasuk Jakarta, hadapi saya!." 

Dirinya meminta agar sang para pengunjuk rasa menjaga situasi Ibu Kota agar tetap kondusif selama menggelar demo.

Sebab, apabila sebaliknya, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa itu akan turun tangan untuk menindak tegas para pelaku yang menurutnya telah menciderai Pancasila.

"Saya akan melakukan hukum rimba kalau polisi dan TNI tidak bisa mengamankan. Ya sudahlah, Polisi kan formal, tapi kalau ada yang bertindak sewenang-wenang, apalagi jual nama agama, saya pake hukum rimba. Islam itu tinggi-jangan direndahkan, saya Anton Medan beragam Islam, tapi bukan Islam Anton Medan yang saya kedepankan," ujarnya.

Sebagian telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sebelum Meninggal Dunia, Anton Medan Telah Siapkan Liang Lahat di Pondok Pesantren,Ini Penampakannya, https://wartakota.tribunnews.com/2021/03/15/sebelum-meninggal-dunia-anton-medan-telah-siapkan-liang-lahat-di-pondok-pesantrenini-penampakannya?page=all.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved