Anton Medan Sudah Siapkan Kuburuan Dirinya Sebelum Meninggal, ini Penampakan Makam di Pesantren ini
Kematian Anton Medan cukup mengejutkan banyak pihak. Namun, diam-diam Anton Medan sudah menyiapkan liang lahatnya sendiri
Anton Medan Sudah Siapkan Kuburuan Dirinya Sebelum Meninggal, ini Penampakan Makam di Pesantren ini
POS KUPANG.COM -- Kematian Anton Medan cukup mengejutkan banyak pihak. Namun, diam-diam Anton Medan sudah menyiapkan liang lahatnya sendiri
Dia Anton Medan atau Ramdhan Effendy meninggal dunia pada Senin (15/3/2021).
Anton Medan yang merupakan mantan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu ternyata juga telah menyiapkan liang lahatnya sebelumnya meninggal dunia.
Anton Medan menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya di kawasan Pondok Rajeg , Cibinong , Kabupaten Bogor , Jawa Barat, pukul 14.50 WIB.
Dikutip dari Tribunnews, liang lahat yang disiapkan Anton berada di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taibin di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Ahok Bagikan Kaar Duka, Anton Medan Meninggal Dunia, Hembuskan Napas Terakhir di Cibinong
Baca juga: Bukan Krisdayanti yang Ibu Kandung, Aurel Rengek Minta Ashanty Temani di Atas Pelaminan Kelak
Baca juga: Dimas Beck Pantang Mundur untuk Dapatkan Luna Maya, Kian Berani Umbar Panggilan ini ke Eks Ariel
Ponpes itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 61 tahun.
Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.
Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren. Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.
"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan, red) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com.
Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.
Kuburan itu memiliki kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.
"Tadinya enggak ditutup meja, tapi takutnya bahaya akhirnya ditutup jadi lebih terlihat rapih," sambung Deni.
Selain pondok pesantren di lokasi tersebut yayasan mendirikan sekolah dengan sistem asrama. Dahulu yang tinggal di asrama sampai 500 orang.
Berdirinya Pondok Pesantren At-Taibin bermula ketika Anton Medan ingin menysiarkan Islam dengan membangun pesantren pada 2002 lalu.