Berita NTT Terkini
PMI Lembata Bantu Kelompok Rentan Terdampak Erupsi Ile Lewotolok
Warga terdampak erupsi Ile Lewotolok kembali mendapat dukungan dari Palang Merah Indonesia ( PMI) Kabupaten Lembata
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Warga terdampak erupsi Ile Lewotolok kembali mendapat dukungan dari Palang Merah Indonesia ( PMI) Kabupaten Lembata. Lembaga kemanusiaan ini mendistribusikan ratusan paket kebersihan keluarga (hygen kit) kepada warga empat desa di Kecamatan Ile Ape.
Paket ini secara khusus diberikan kepada kelompok rentan seperti perempuan kepala keluarga, ibu hamil dan menyusui, bayi-balita, disabilitas dan lansia.
Pada Sabtu 13 Maret 2021, relawan Palang Merah Indonesia mengunjungi Napasabok, salah satu desa di Kecamatan Ile Ape yang terdampak erupsi Ile Lewotolok pada November 2020 silam.
Baca juga: Kepala Dinas Pendidikan NTT Akan Selesaikan Masalah Lahan SMKN 1 Buyasuri
Kunjungan ini sekaligus merealisasikan bantuan hygen kit sesuai hasil assement yang sudah dilakukan sebelumnya.
Sebanyak 27 paket hygen kit diserahkan pada 27 kepala keluarga yang memiliki faktor kerentanan.
Pengurus PMI Lembata Benyamin Reha yang memimpin kegiatan distribusi menjelaskan, distribusi hygen kit di Napasabok menandai kelanjutan respon PMI bagi warga terdampak erupsi Ile Lewotolok, yang akan digelar hingga April 2021 mendatang.
Dukungan PMI ini akan menyasar 15 desa di seputar lereng Ile Lewotolok yang masuk Kawasan Rawan Bencana III (KRB II) Erupsi Ile Lewotolok.
Baca juga: Hingga 13 Maret 2021 Kasus Positif Covid-19 di Manggarai Tembus 1.690 Orang, 14 Meninggal Dunia
"Sudah dua hari kita distribusi hygen kit. Kemarin di Lamawara dan Tanjung Batu. Hari ini di Napasabok. Nanti lagi di Waowala. PMI juga berikan layanan kebutuhan air, media cuci tangan dan layanan kesehatan. Tidak hanya distribusi tapi juga edukasi, promosi dan kampanye. Termasuk juga kampanye pengurangan risiko bencana erupsi. Fokus pada 15 desa yang masuk KRB III," jelas Benyamin Reha kepada wartawan usai menyerahkan hygen kit kepada warga Napasabok.
Sebelum menyerahkan hygen kit, sejumlah relawan PMI Lembata memvalidasi data warga penerimanya. Menurut Benyamin Reha, validasi data dimaksudkan untuk memastikan kelompok rentan menjadi prioritas layanan.
"Kita membantu pemerintah Kabupaten Lembata. Namun bantuan kita terbatas. Makanya kita harus cek datanya agar bisa prioritas untuk kelompok rentan. Oleh karena itu, tidak semua kepala keluarga menerima ini. Fokus pada kelompok rentan," tambah Benyamin.
Paket hygen kit ini mendapat respon postif dari warga terdampak erupsi Ile Lewotolok.
Marlina Kewa, salah satu penerima paket menuturkan dirinya sangat terbantu karena ekonomi rumah tangga cukup terganggu pasca kembali dari pengungsian.
Selain potensi gagal panen akibat kebun yang tidak terurus akibat erupsi, mereka juga terganggu karena virus yanf mengakibatkan mereka kehilangan sumber penghasilan.
"Terima kasih untuk PMI Lembata yang mau datang membantu kami. Kami sudah kembali ke kampung tapi memang keadaan belum membaik. Kebun juga tidak terurus baik, ternak juga banyak yang mati. Paling tidak bantuan ini bisa kurangi beban pengeluaran kami di rumah," ujar Marlina Kewa saat ditemui usai menerima paket hygen kit dari PMI Lembata.
Adapun paket hygen kit berisi sejumlah perlengkapan kebersihan seperti ember dan gayung, handuk, sabun,sikat gigi, pasta gigi dan juga pembalut wanita.
Sehari sebelumnya, Jumad (12 Maret) PMI sudah mendistribusikan paket serupa kepada 61 Kepala Keuarga di Desa Tanjung Batu dan Lamawara. Distribusi akan dilanjutkan pada Senin depan (15/03).
Total 123 paket didistribusikan kepada sejumlah kepala keluarga di empat desa tersebut. Faktor kerentanan menjadi indikator penentuan penerima.