Laut China Selatan
Hasilkan Rp 71.957 Triliun per Tahun, Terungkap Alasan Tiongkok Klaim Wilayah Laut China Selatan
Hasilkan Rp 71.957 Triliun per Tahun, Terungkap Alasan Tiongkok Klaim Wilayah Laut China Selatan
Ketiga, sektor transportasi laut China membutuhkan jalur laut.
Sedangkan Laut Cina Selatan menyumbang setidaknya sepertiga dari perdagangan maritim global.
Ohara mengatakan, AS dan China secara teratur saling menuduh terlibat dalam tindakan "destabilisasi" di Laut China Selatan, terutama di Selat Taiwan.
Baca juga: Keutamaan Malam Nisfu Syaban, Hikmah Puasa Syaban Jelang Ramadhan 2021 Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Beberkan Proses Malam Pertama Bareng Kalina, Vicky Prasetyo Bikin Publik Syok: Keperkasaan, Apa?
Baca juga: Moto GP 2021 Bakalan Seru, Tim Repsol Honda Sampaikan Kabar Terbaru Marq Marquez, Siap Ikut Moto GP?
“Negeri Panda” biasanya menyebut “destabilisasi” di Laut China Selatan sebagai ancaman terhadap kedaulatannya.
Sementara itu, cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar dilaporkan berada di bawah dasar Laut China Selatan.
Perairan itu juga merupakan tempat penangkapan ikan yang penting untuk ketahanan pangan.
"China paham akan masalah Laut China Selatan dan dapat mengontrol persaingan bilateral dengan AS,” kata Ohara.
Dia menambahkan, di sisi lain China khawatir bahwa AS dan sekutunya mungkin menahan Beijing dari Samudra Pasifik, Laut China Selatan, dan Samudra Hindia.
Untuk melawan pengaruh China yang meluas di kawasan Asia-Pasifik, AS telah menyatukan Australia, Jepang, dan India di bawah pembicaraan Quadrilateral Security Dialogue atau Dialog Keamanan Segi Empat.
Quadrilateral Security Dialogue merupakan sebuah forum strategis informal untuk pertukaran informasi dan latihan militer antar-anggota.
Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, Belanda menolak klaim China atas haknya di Laut China Selatan.
Pengadilan mengatakan bahwa klaim China atas hak China di sepanjang sembilan garis putus-putus di Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum, dan Beijing telah menggunakan ini sebagai dasar.
(*)
Tautan Artikel:China Ngotot Klaim 90 Persen Wilayah Laut China Selatan hingga Bersengketa dengan Banyak Negara, Rupanya Ada Alasan Ini di Baliknya