Pemkab Mabar Diharapkan Respon Persoalan Jalan dan Jembatan di Nisar Desa Nanga Bere
Nisar merupakan salah satu dari sedikit daerah yang terisolasi di Kabupaten Mabar, sehingga patut menjadi salah satu prioritas
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Pemkab Mabar Diharapkan Respon Persoalan Jalan dan Jembatan di Nisar Desa Nanga Bere
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Martinus Mitar mengharapkan Pemkab Mabar segera merespon persoalan jalan dan jembatan di Nisar Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor, Kabupaten Mabar, Sabtu (13/3/2021).
Hal tersebut disampaikan menyusul keluhan masyarakat Nisar yang menilai akses jalan yang sulit dan ketiadaan jembatan yang dapat membantu para siswa untuk bersekolah.
"Daerah Nisar menurut saya sebagai daerah yang hingga saat ini terisolasi, saya pikir pemerintah jangan diam," katanya.
Menurutnya, Nisar merupakan salah satu dari sedikit daerah yang terisolasi di Kabupaten Mabar, sehingga patut menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah.
"Fokus pemerintah harus pula membuka keterisolasian pada desa, daerah isolasi itu sudah cukup atau sudah berakhir, kalau masih ada, sangat maka harus segera diakhiri. Kalau masih ada ini saatnya untuk diakhiri," ujarnya.
Terkait kebutuhan warga dan siswa agar adanya jembatan untuk melintasi sungai Wae Mese Nanga Bere, Martinus Mitar, mengharapkan dalam jangka pendek dibangun jembatan gantung.
Hal tersebut demi keselamatan para siswa saat memasuki musim penghujan karena banjir, serta memudahkan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan.
"Saya sepakat antisipasi jangka pendek membuat jembatan gantung setidaknya bisa mobilisasi manusia dan resiko," jelasnya.
Pemerintah, lanjut dia, diharapkan membuka keterisolasian beberapa desa di daerah itu, terlebih Kabupaten Mabar yang telah berusia 17 tahun dan perkembangan pembangunan yang ada saat ini.
"Kalau masih tinggal sedikit (desa terisolir) kita fokus, agar sudah saatnya kata isolasi itu berakhir oleh rumusan kebijakan pembangunan daerah Kalau di Lembor Selatan tinggal Nisar," katanya.
Ditegaskannya, persoalan di Nisar akan menjadi skala prioritas bagi DPRD Kabupaten Mabar.
"Saya akan serius agar ada pemerataan pembangunan dalam daerah ini, sehingga desa Nanga Bere yang sampai saat ini begitu banyaknya kekurangan sarana pendidikan dan infrastruktur lainnya mendapatkan perhatian khusus untuk desa itu dapat keluar dari kemelut keterisolasian. Oleh karena itu, tahun anggaran 2022 menurut saya Desa Nanga Bere mesti jadi skala prioritas agar diperhatikan baik sarana berupa jalan dan infrastruktur pendidikan sehingga menjamin kebutuhan masyarakat desa, terutama para siswa yang setiap hari berjalan kaki menuju sekolah dan melintasi sungai dan ini beresiko," katanya.
"Kami tidak ingin anak-anak yang sedang mengejar pendidikan terhambat karena kendala karena infrastruktur dan sungai yang menjadi ketakutan. Sedangkan mereka adalah titipan bangsa untuk masa depan. Agar segera selesai desa-desa terisolasi di Mabar dan ini menjadi tanggung jawab besar pemerintahan hari ini untuk menjawab kebutuhan infrastruktur maupun di desa-desa yang terisolasi," jelasnya.
Selanjutnya, pihaknya pun berharap agar pemerintah daerah dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat turun langsung ke Nisar untuk melihat langsung problematika masyarakat di daerah itu.