Gadis Difabel Diperkosa

Gadis Bisu dan Tuli di Ngada Cerita Kasus Pemerkosaan Menimpa Dirinya, Gunakan Bahasa Isyarat ?

Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan bahwa, korban pemerkosaan dua pemuda di Inerie-Ngada menceritakan kasus pemerkosaan yang dialami oleh

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Gadis Bisu dan Tuli di Ngada Cerita Kasus Pemerkosaan Menimpa Dirinya, Gunakan Bahasa Isyarat ?
ISTIMEWA
Korban didampingi oleh keluarganya saat melaporkan kasus pemerkosaan ke Polsek Aimere, Kamis (11/3/2021)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan bahwa, korban pemerkosaan dua pemuda di Inerie-Ngada menceritakan kasus pemerkosaan yang dialami oleh dirinya menggunakan bahasa isyarat kepada kedua saksi.

Pasalnya, korban memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar (bisu dan tuli) sehingga menggunakan bahasa isyarat untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.

"Saat korban menceritakan kasus pemerkosaan terhadap dirinya, dia menceritakan kepada kedua saksi menggunakan bahasa isyarat," kata Kapolsek Aimere Elias kepada Pos Kupang saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (12/3/2021).

Selain itu, jelas Elias, korban menceritakan ciri-ciri dari kedua pelaku kepada keluarganya juga menggunakan bahasa isyarat.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang memiliki keterbatasan berbicara dan mendengar menjadi korban pemerkosaan dua pemuda. Gadis berinisial MEW (20) tersebut diperkosa dua pemuda berinisial PT (22) dan YDK (20) secara bergilir.

Aksi tak terpuji tersebut dilakukan dua pemuda itu di tempat wisata Pantai Lekoena, Dusun Nuamuzi Desa Warupale 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Rabu (10/3/2021) sekira pukul 23:00 Wita.

Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama masyarakat yang ada di sekitar lokasi, menghadiri acara syukuran pelepasan perahu baru di pantai Wisata Lekoena.

Karena korban merasa ingin membuang air kecil, pada saat itu korban berpamitan dengan sorang saksi bernama Yasinta Paga.

Namun pada saat itu, Yasinta Paga meminta seseorang yang bernama Geril untuk mengantar korban ke WC umum yang ada di tempat kejadian.

Baca juga: Puluhan Kepala Keluarga di Kampung Nanga Tangga - Manggarai Barat Konsumsi Air Kali, Ini Kondisinya

kecil, seorang yang bernama Geril lalu kembali, karena menunggu korban terlalu lama. Ternyata korban sudah ditangkap oleh kedua pelaku.

Baca juga: Diduga Terendus Aroma KKN, Kajari TTU Bidik Program BERARTI, Proyek Rp 88 Miliar, Simak Info

"Terus mereka bawa ke belakang WC umum. Disitu mereka lakukan pemerkosaan secara bergantian," ungkapnya.

Elias mengatakan, setelah lama menunggu seorang bernama Geril ke tempat kegiatan dan melaporkan kepada Yasinta Paga karena korban tidak berada di tempat WC.

"Terus mereka mencari korban. Disana mereka menemukan korban di belakang WC, terus korban cerita bahwa dia sudah diperkosa oleh kedua orang," ungkapnya. (mm)

Korban didampingi oleh keluarganya saat melaporkan kasus pemerkosaan ke Polsek Aimere, Kamis (11/3/2021)
Korban didampingi oleh keluarganya saat melaporkan kasus pemerkosaan ke Polsek Aimere, Kamis (11/3/2021) (ISTIMEWA)

Area lampiran

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved