Berita NTT Terkini
Tanggulangi Anemia Remaja Putri Lewat Program BISA
Nutrition International (NI) dan Save The Children bekerja sama dengan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Nutrition International (NI) dan Save The Children bekerja sama dengan Yayasan Masyarakat Tangguh Sejahtera (Marungga Foundation) melalui Program Better Investment for Stunting Alleviation ( BISA) menggelar Pelatihan Tingkat Kabupaten Program Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri di Kabupaten Kupang, Selasa (9/3/2021).
Pelatihan ditujukan bagi petugas puskesmas dan sekolah dan akan berlangsung di Hotel Neo El Tari Kupang hingga besok, Rabu (10/3/2021).
Deputy of Chief Party Project BISA, Donatus Klaudius Marut, menyampaikan bahwa Program BISA dirancang bersama antara Nutrition International, Save The Children, BAPPENAS, dan Kementerian Kesehatan untuk mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Fokus Program BISA ini adalah penguatan sisi pelayanan kesehatan dan gizi, serta pemberdayaan masyarakat dengan mempromosikan perubahan perilaku berkaitan dengan asupan gizi.
Baca juga: Perkawinan Usia Dini Berpotensi Menambah Angka Stunting
Salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah adalah penanggulangan anemia pada remaja putri. Anemia merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, letih dan lesu sehingga akan berdampak pada kreativitas, konsentrasi belajar, dan produktivitasnya. Tak hanya itu, anemia juga meningkatkan kerentanan penyakit pada saat dewasa serta melahirkan generasi yang bermasalah gizi. Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi, termasuk di Kabupaten Kupang. Berdasarkan hasil baseline survey Program BISA pada bulan Februari sampai Maret 2020, teridentifikasi bahwa hanya 27,8% remaja putri yang tidak anemia di Kabupaten Kupang. Prevalensi Anemia pada Remaja Putri di Kabupaten Kupang sebesar 72,2% merupakan gabungan anemia ringan, sedang, dan berat.
Baca juga: Lawan KLB Moeldoko, Demokrat NTT Serahkan Dokumen AD/ART ke KPUD dan Bawaslu
"Artinya hampir tiga dari empat siswa sekolah menengah tingkat atas di Kabupaten Kupang mengalami anemia. Survei baseline ini juga menemukan bahwa remaja puteri di Kabupaten Kupang yang paham tentang anemia hanya 39, 8 persen," katanya dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa (9/3/2021).
Menutup sambutannya, Marut berharap ada dukungan dan kerja sama lintas sektor baik vertikal maupun horizontal. "Dalam lokakarya orientasi penanggulangan anemia untuk puskesmas dan sekolah pada bulan Januari 2021, Wakil Bupati Kabupaten Kupang telah memelopori pencanangan Komitmen Bersama untuk kolaborasi lintas sektor. Mudah-mudahan kolaborasi yang sudah dicanangkan tersebut direalisasikan dalam kegiatan nyata di sekolah, desa, dan puskesmas," tutup Marut.
Sementara itu, Bupati Kupang, Korinus Masneno dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Kupang, Krispinianus Patmawan mengatakan, sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk menghadirkan program pembangunan yang bertujuan untuk menyejahterakan dan menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satu permasalahan dibidang kesehatan yang menjadi perhatian bersama adalah penanggulangan masalah anemia pada remaja putri. Selama ini fokus pemerintah hanya fokus pada penanggulangan anemia pada ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukan penanganan anemia sejak dini, yaitu dengan pelaksanaan program Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri sebagai upaya preventif dan kuratif anemia. Selain itu, perlu kemitraan, pendampingan, dan pengawasan terutama untuk penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi TTD.
Mantan Wakil Bupati Kupang itu pum mengakhiri sambutannya dengan mengapresiasi Lembaga Nutrition International (NI), Save The Children dan Yayasan Marungga yang telah menginisiasi Program Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan telah membangun kemitraaan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. Dia berharap peserta kegiatan selalu fokus pada materi yang disampaikan agar bisa diterapkan di wilayah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Robert A J Amheka menambahkan, perlu pemetaan lembaga non pemerintah yang bekerja di Kabupaten Kupang agar bisa melakukan evaluasi bersama terkait dengan perkembangan isu kesehatan. Dia meminta puskesmas, sekolah, dan dinas kesehatan melakukan koordinasi yang intensif terkait pencatatan dan pelaporan agar program BISA tetap berkelanjutan serta angka prevalensi stunting dan anemia di Kabupaten Kupang bisa menurun.
Program BISA merupakan program yang didanai oleh Pemerintah Kanada, Pemerintah Australia melalui DFAT, Asia Philanthropy Circle, dan the Power of Nutrition. Kegiatan itu bertujuan sebagai penguatan kapasitas pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, berkoordinasi, mengimplementasikan, dan memonitor program Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) remaja putri di Kabupaten Kupang.
Kegiatan itu melibatkan 61 orang peserta dari puskesmas dan SMA yang terdiri dari 11 orang Pengelola Gizi Puskesmas, 49 orang Guru UKS SMA/SMK/Sederajat dan 1 orang Koordiantor Pengawas SMA dan SMK Kabupaten Kupang dengan mekanisme pararel dua kelas. Fasilitator/Trainer kegiatan adalah staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Staf Dinas Pendidikan Provinsi NTT, dan Koordinator Pengawas SMA. Para fasilitator ini telah mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) tingkat provinsi pada Januari 2021. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)