Puluhan Orang Terluka pada Peringatan Hari Perempuan Internasional yang Berujung Bentrok
Sejumlah wanita yang terlibat dalam peringatan Hari Perempuan Internasional di Meksiko bentrok dengan polisi
Mereka juga memproyeksikan slogan-slogan di Istana Nasional yang menjadi lambang kekuasaan sejak zaman Aztec.
Tulisannya berbunyi: “ Femisida Meksiko” dan “aborsi legal sekarang”. Slogan lain menyinggung tuduhan atas Félix Salgado Macedonio.
Kandidat yang mencalonkan diri untuk jabatan di negara bagian Guerrero selatan mendapat dukungan dari Lopez Obrador.
“Pemerkosa tidak akan menjadi gubernur," tulis pengunjuk rasa merujuk pada Macedonio.
Salgado membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap lima wanita dan tidak ada dakwaan yang diajukan terhadapnya.
Presiden yang kerap disapa Amlo ini mendapat kecaman dari perempuan di partainya, Morena.
Politisi perempuan dalam kubunya sebelumnya sudah menyerukan agar dia memecat kandidat tersebut.
Sementara itu, Salgado menuai kemarahan pada Senin (8/3/2021) atas kicauannya yang menyatakan "kekaguman" -nya pada wanita dan memuji perjuangan mereka.
“Presiden ini telah berbohong kepada kami,” kata Teresa Ramírez, seorang pengunjuk rasa yang menempelkan poster gambar Amlo dan Salgado dengan tulisan: “Tidak satupun suara untuk Morena.”
“Kami pikir dia (presiden) akan mendapat tanggapan, tapi dia hanya mengejek kami, terutama tentang masalah wanita.”
Gerakan wanita di Meksiko telah membuktikan adanya duri di pihak Amlo, presiden yang populer dan populis.
Dia mengklaim dirinya sebagai kelompok kiri dan mencap lawannya konservatif. Padahal dia sering mengkhotbahkan moral dan nilai-nilai yang condong konservatif pada masalah sosial.
Dalam kebijakannya, Amlo telah memotong dana untuk tempat penitipan anak dan tempat penampungan wanita. Presiden berusia 67 tahun itu mempromosikan keluarga sebagai solusi untuk kesulitan pandemi, bahkan saat kekerasan dalam rumah tangga meningkat.
Pada Senin (8/3/2021), dia mengklaim protes oleh kelompok wanita belum pernah terjadi sebelumnya sampai dia menjabat. Klam ini dinilai salah oleh para feminis.
“(Negara) Kami memiliki pepatah dalam bahasa Spanyol: ketika kamu diam, kamu terlihat lebih cantik. Dan dia (Presiden) tampaknya menyetujui pepatah itu,” kata Maricruz Ocampo, seorang aktivis di kota Querétaro. "Kami feminis telah memutuskan bahwa kami tidak terlihat lebih baik saat kami diam, karena saat kami diam tidak ada yang melihat kami dan tidak ada yang mendengarkan kami."