Asa Naisunis dan Sembilan Selendang dari Amfoang
saya melihat barisan orang berdiri di dermaga. Tak banyak memang, sekira 30 hingga 40 orang. Mereka berdiri di dekat bibir dermaga.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Asa Naisunis dan Sembilan Selendang dari Amfoang
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Saya terbangun dari tidur ketika bunyi stom KMP Ranaka memecah sore. Saya memang sengaja menenangkan diri dengan rebah di kamar VIP kapal penyeberangan milik ASDP itu sepanjang perjalanan laut dari Pelabuhan Penyeberangan Bolok di Kecamatan Kupang Barat, Kamis, 4 Maret 2021.
Waktu menunjukkan pukul 15.40 Wita. Setelah bersiap, saya lalu naik ke haluan. Berdiri di sisi kanan bagian luar ruang kemudi.
Daratan jelas terlihat. Pelabuhan tampak tak seberapa jauhnya. Sebentar lagi kapal yang membawa rombongan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII NTT itu bersandar di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Naikliu yang baru selesai dibangun pada pertengahan Desember 2020 silam itu.
Dari kejauhan, saya melihat barisan orang berdiri di dermaga. Tak banyak memang, sekira 30 hingga 40 orang. Mereka berdiri di dekat bibir dermaga.
Sementara di dalam ruang kemudi, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII NTT, Tito Gesit Utiarto, SE, DESS dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka tampak bercakap cakap bersama Kepala ASDP Cuk Prayitno dan Kapten KMP Ranaka sambil sesekali memperhatikan dermaga yang berada di hadapan.
Kapal Ferry yang sehari hari melayani rute Kupang - Kalabahi Alor itu perlahan lahan bersiap sandar. Dua ABK yang berada di sisi kiri sigap melempar tali ke dermaga. Yang lain tampak sigap membantu dan merapikannya. Ada pula yang mempersiapkan ramp door.
Setelah moncong kapal pelayan akan menyentuh bibir dermaga, Tito Gesit Utiarto tampak mengajak para rekan sejawatnya turun. Mereka lalu berdiri di dek dasar sambil menunggu rampdoor yang menghubungkan dermaga benar benar siap. Meski tampak serius, sesekali Tito Gesit Utiarto menyungging senyum tipis saat memandang jauh ke arah dermaga.
Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, S.Pd tampak sumringah. Dengan setelah safari coklat, ia memimpin warga menyambut rombongan yang baru turun dari kapal. Mereka berbaris sejajar hanya berjarak hanya 25 meter dari ujung ramp door kapal.
"Selamat datang di Pelabuhan Naikliu Amfoang Utara," demikian Camat Nenobais menyapa.
Seorang perempuan paruh baya kemudian didaulat mengalungkan sembilan selendang untuk rombongan. Dimulai dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka, Kepala ASDP Cuk Prayitno dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII NTT, Tito Gesit Utiarto.
Lalu berturut turut Kapten Kapal KMP Ranaka, Plh Kepala Kantor KSOP Kelas III Kupang Azwar Anas SH M.Hum, Kepala PLN Wilayah NTT Agustinus Jatmiko, Kepala Cabang Jasa Raharja NTT, Radito Risangadi, Kepala Jasa Raharja Putera Cabang Kupang , Maruli D. Simanjuntak dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang, Ricky Djo.
Usai penerimaan di dermaga, dilakukan dialog bersama perwakilan masyarakat di Gedung Terminal Pelabuhan itu. Gedung tersebut dibangun dengan corak adat setempat dan sentuhan motif dengan warna dominasi warna kuning.
Kepada para pejabat, Camat Nenobais menutupkan banyak "oleh oleh" saat memberi sambutan. Tak hanya kepada Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat, oleh oleh juga dititipkan kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Kepala PLN Wilayah NTT, Kepala KSOP Kupang hingga Kepala ASDP dan pihak Telkomsel.
Nenobais mewakili masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian pemerintah baik dari Kabupaten Kupang, Pemprov NTT hingga Pemerintah Pusat yang membangun Pelabuhan tersebut.