Berita NTT Terkini

Lapas Atambua Panen Raya Jagung Hibrida 10 Hektare Hasil Program WBP

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Atambua ( Lapas Atambua), Kabupaten Belu memanen jagung hibrida seluas 10 hektare

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Asisten II Setda NTT, Ir. Semuel Rebo bersama Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT, Marciana D. Jone, Plh Bupati Belu, Frans Manafe, Kepala Lapas Atambua, Edwar Hadi dan para pimpinan Forkompinda memanen jagung varietas hibrida, Sabtu (6/3/2021). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Atambua ( Lapas Atambua), Kabupaten Belu memanen jagung hibrida seluas 10 hektare hasil pelaksanaan program pembinaan warga binaan pemasyarakatan ( WBP) Lapas Atambua.

Panen perdana jagung tersebut dilakukan Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Setda NTT, Ir. Semuel Rebo mewakili Pemerintah Provinsi NTT, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT, Marciana D. Jone, Plh Bupati Belu, Frans Manafe, Kepala Lapas Atambua, Edwar Hadi dan para pimpinan Forkompinda, Sabtu (6/3/2021).

Polres Manggarai Barat Periksa Saksi-Saksi Terkait Kebakaran di Pasar Lembor

Kepala Lapas Atambua, Edwar Hadi dalam laporannya mengatakan, program Pembinaan Kemandirian merupakan pembinaan berupa pelatihan keterampilan, pelatihan kerja mandiri yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga binaan untuk menjadi bekal saat mereka kembali di lingkungan masyarakat.

Selain itu, warga binaan dapat menjadi orang yang baik dan bertanggungjawab serta tidak mengulangi tindak pidana kembali.

Forkompimda TTU Tinjau Lokasi TMMD Kodim 1618/TTU

Menurut Edwar, Lapas Atambua mengimplementasikan program WBP ini berupa pembinaan pertanian yang meliputi, agung, padi, sayur mayur dan palawija. Untuk jagung, luasan tanam 10 hektare. Penanaman jagung dilakukan November 2020.

Selain itu, pembinaan peternakan meliputi ternak sapi, kambing dan ayam broiler serta pembinaan perikanan air tawar yang didesain sebagai tempat rekreasi. Di lokasi kolam ikan juga dibangun satu pondok kayu sebagai sarana edukasi dan asimilasi.

Menurut Edwar, pelaksanaan program pembinaan dan kemandirian WBP ini melibatkan 20 warga binaan asimilasi. Lapas Atambua merupakan satu dari 11 UPT se Indonesia yang ditunjuk untuk melaksanakan program WBP bidang pertanian jagung. Dan Lapas Atambua menjadi UPT yang pertama melaksanakan program tersebut sampai pada tahapan panen.

Pada kesempatan itu, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT, Marciana D. Jone
memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Atambua dan jajarannya yang telah melaksanakan program pembinaan warga binaan dengan sangat baik.

"Lapas Atambua luar biasa dan yang terbaik di NTT", puji Mercy, sapaannya.

Mercy mengungkapkan, program pembinaan ini bertujuan menumbuhkan karakter positif berupa kepercayaan diri dan kerja keras, serta meningkatkan keterampilan, talenta dan profesionalisme narapidana sesuai dengan minat dan bakat mereka.

"Saya ingin setiap warga binaan pemasyarakatan yang masuk ke Lapas tidak hanya sekedar menunggu makan atau menunggu dibebaskan tetapi harus memiliki keterampilan sehingga keluar dari sini (lapas-Red) mereka bisa mandiri", ujarnya.

Dalam sambutan, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Setda NTT, Ir. Semuel Rebo atasnama Gubernur NTT menyampaikan apresiasi kepada Lapas Atambua.

Samuel mengungkapkan, kesan pertama ketika masuk di lokasi panen jagung tersebut bukan sebagai lapas tetapi seperti kampus institut pertanian.

"Kesan pertama saya masuk sini bukan masuk lapas tapi masuk kampus institut pertanian", pujinya.

Samuel menyampaikan permohonan maaf karena seharusnya kegiatan itu dihadiri Wakil Gubernur NTT, namun karena Wabup memiliki angenda penting lainnya sehingga menunjukkan dirinya menghadiri kegiatan yang bermartabat itu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved