Berita NTT Terkini
Tak Balas Dendam Bupati dan Wakil Bupati TTU Motivasi Tenaga Medis
Tak balas dendam bupati dan wakil bupati Kabupaten TTU motivasi tenaga medis
Tak balas dendam bupati dan wakil bupati Kabupaten TTU motivasi tenaga medis
POS-KUPANG.COM - PADA hari pertama bekerja, Bupati TTU Juandi David dan Wabup Eusabius Binsasi mengunjungi RSUD Kefamenanu. Keduanya memotivasi dan menyemangati tenaga medis yang sedang bekerja.
"Mau datang memberikan semangat kerja bagi petugas supaya bekerja dengan tulus ikhlas melayani pasien," kata Bupat Juandi, Senin (1/3/2021).
• NEWS ANALYSIS Dr John Tuba Helan Pakar Hukum Tata Negara: Ciri Otoriter
Ia menegaskan, tidak ada maksud lain dari kungungan itu. Hanya bertujuan memberikan pengertian kepada para petugas RSUD Kefamenanu bahwasannya, pemimpin TTU saat ini tidak mengikutsertakan politik balas dendam. Namun, berniat merangkul semua pihak khususnya para petugas di rumah sakit untuk menjalankan tugas sesuai tupoksi dan dengan kondisi prima.
Menurut Bupati Juandi, banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan RSUD Kefamenanu. Ia mengingatkan agar hal itu jangan sampai terjadi lagi.
• Ada Abrasi di Pantai Walakiri Sumba Timur
Menurutnya, banyak hal yang perlu dibenahi di RSUD Kefamenanu, termasuk kekurangan tenaga kesehatan dan keterbatasan ruangan. "Itu menjadi catatan untuk kita perbaiki nanti," tambahnya.
Bupati Juandi dan Wabup Eusabius juga melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan TTU. Menurut Bupati Juandi, kunjungan kerja ini difokuskan kepada dinas-dinas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia memastikan soliditas dalam memimpin dan membangun Kabupaten TTU. Pihaknya telah membangun komitmen bersama menangkal segala bentuk laporan dari pihak luar atau termakan isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan. "Kami dua sudah tangkal memang. Kami dua komitmen, sampai mati," tandasnya.
Terpisah, Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing memimpin apel perdana di halaman depan Kantor Bupati Sumba Timur, Senin (1/3). Nampak sebelum pukul 07.00 Wita, ASN lingkup Pemkab Sumba Timur sudah ada di lapangan.
Khris Praing tiba sekitar 15 menit sebelum upacara dimulai. Kemudian menyusul Wabup David Melo Wadu.
Bupati Khris Praing mengatakan sudah tidak membahas perbedaan pilihan yang terjadi selama Pilkada Sumba Timur.
"Berbagai dinamika dalam proses pemikihan bupati dan wakil bupati sampai dengan saat pelantikan tanggal 26 Februari 2021 lalu telah kita lewati. Saat ini hendaknya kita tidak lagi membahas perbedaan yang lalu," katanya.
Menurut Khris, proses politik dalam pemilihan telah dilewati dan berakhir pada pelantikan tanggal 26 Februari 2021. Karena itu, jangan lagi membahas tentang perbedaan pilihan, tetapi mari berpikir dan bertindak untuk bersama membangun Sumba Timur.
"Jangan lagi bahas perbedaan yang lalu, tapi marilah kita berpikir dan bertindak secara bijak ke depan untuk bersama-sama satu langkah, satu hati dan satu tujuan dalam membangun Kabupaten Sumba Timur menuju Matawai Amahu Pada Djara Hamu," kata Khris.
Menurutnya, sebagai manusia tentunya semua menyadari bahwasanya segala sesuatu yaang terjadi di dunia ini merupakan takdir yang telah dirancang sebaik mungkin dan ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Kita boleh berencana akan segala hal, tetapi Tuhan-lah yang menentukan.
Keyakinan inilah yang mendasari setiap apa yang kami lakukan dalam proses pilkada yang telah lewat, sehingga atas kehendak Tuhan, saya dan Bapak Wakil Bupati boleh ada di tempat ini untuk menjalankan roda pemerintahan menuju Sumba Timur yang sejahtera, harmoni dan tertib," ujarnya.
Momentum tersebut tentunya sangat disyukuri oleh mereka dan tetap berdoa memohon bimbingan dan penyertaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Dukungan kita semua dibutuhkan agar kami dapat menjalankan kepercayaan dan tanggungjawab ini dengan sebaik-baiknya demi kemajuan masyarakat Sumba Timur yang tercinta ini," ucapnya.
Ia juga mengimbau semua ASN dalam bekerja senantiasa mentaati protokol kesehatan.
"Jangan pernah kita mengabaikan atau menyepelekan protokol kesehatan, setiap saat dan dimanapun kita berada," katanya.
Khris Praing juga mengatakan, pemerintah harus bijak dalam menentukan prioritas penggunaan anggaran agar dana yang ada dapat dimaksimalkan secara efektif dan efisien untuk kemajuan dan kesehatan masyarakat Sumba Timur.
Sementara itu pada hari pertama bertugas, Bupati dan Wakil Bupati Ngada, Andreas Paru-Raymundus Bena menggelar rapat bersama seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), menjelaskan program Tante Nela Paris (Tani Ternak, Nelayan, Pariwisata).
"Dimana ini akan ditindaklanjuti dalam satu dua minggu ke depan dengan rencana aksi yang nantinya bermuara kepada tindakan kongkrit dari masing-masing SKPD baik itu yang SKPD menjadi leading sektor maupun SKPD lain yang menjadi pendukung," kata Bupati Andreas usai rapat.
"Yang kedua, para pimpinan SKPD ingin mengetahui bagaimana arah dan kebijakan program Tante Nela Paris sehingga ketika dari sini mereka bisa meneruskan kepada bawahan sehingga terciptalah satu pemikiran yang sama dengan konsep yang sama sehingga nanti memudahkan implementasi program Tante Nela Paris di lapangan," tambahnya. (cr5/yel/mm)