Timor Leste
Mengejutkan, Ternyata Timor Leste Sudah 'Dikuasai' oleh China, Berikut Fakta yang Menjengangkan
Mengejutkan, Ternyata Timor Leste Sudah 'Dikuasai' oleh China, Berikut Fakta yang Menjengangkan
Mengejutkan, Ternyata Timor Leste Sudah 'Dikuasai' oleh China, Berikut Fakta yang Menjengangkan
POS-KUPANG.COM -- Benarkah Kini Timor Leste Benar-benar Sudah Dikuasai China? Ini Buktinya Bikin Merinding
China merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Timor Leste (Timor-Timor) pada tahun 2002.
Negara itu juga telah menyediakan banyak biaya untuk pembangunan negara tersebut, bahkan memberikan utangan dalam proyek Tasi Mane.
• 14 Warga Positip Tertular Virus Corona, Sumba Barat Kembali Zona Merah
• Dinas Kesehatan Provinsi NTT Ikut Edukasi Kewajiban Lapor SPT Tahunan
• Isu Pacaran Beda Agama Dinyinyirin Lutfi Agizal, Ruben Onsu Tersiggung dan Labrak: Ganggu Aja Lo!
Tak hanya dalam bentuk biaya, siapa sangka di Timor Leste ada sekitar 4.000 orang China yang menetap dan tinggal di sana.
Mereka mendirikan basis ekonomi, mulai dari sektor ekonomi kecil hingga besar
Menurut South China Morning Post, di Plaza Timor, nyaris semua toko dan tempat perbelanjaan dimiliki oleh orang Tionghoa.
Sebut saja salah satunya betnama Ma Liyu, wanita ini mengaku berasal dari kota Ningde di Provinsi Fujian, China.
Dia datang ke Timor Leste untuk berdagang daun teh, dan aksesoris ponsel.
Ma pindah sekitar 11 tahun lalu, setelah mendengar akan sangat mudah menghasilkan uang di negara tersebut.
Namun, dia mengaku memulai bisnisnya tidak mudah, dia juga sempat ditipu oleh imigran China lainnya dan kehilangan tabungannya hingga 70.000 dollar AS.
"Mereka orang China bisa menipu satu sama lain," katanya.
"Mereka ingin menipu Anda demi uang, mereka menghasilkan uang, Anda kehilangan uang, ini sering terjadi secara teratur," imbuhnya.
Menurut Ma banyak persaingan terjadi di Timor Leste antara orang China, namun mereka mengatakan merasa lebih baik tinggal di Timor Leste.
Terletak 500 km Australia pantai utara dan berbagi perbatasan darat dengan Indonesia, Timor Timur juga dikenal sebagai Timor-Leste adalah negara demokrasi termuda di Asia.
• Ini Perintah Panglima TNI & Kapolri: Ingat Waspadai Propaganda, Merah Putih Tetap Berkibar di Papua!
• GM Kopdit Swasti Sari Ingatkan Warga Wewiku Hati-hati dengan Koperasi Bodong-Kapitalis
• Mengejutkan, China Dituduh Pihak yang Pertama Kali Sebarkan Konspirasi Mengenai Covid-19, Kok Bisa?
Pada tanggal 30 Agustus 1999, 78,5 persen orang Timor Leste memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia, dan pemerintahan transisi PBB menjalankan negara itu selama tiga tahun sampai mencapai kemerdekaan penuh.
Negara ini memiliki populasi 1,3 juta dan merupakan salah satu negara termiskin di Asia-Pasifik, dengan sebagian besar warganya menjadi petani subsisten.
Mica Barreto Soares, seorang peneliti tentang hubungan China-Timor-Leste dan kontributor Routledge Handbook of Contemporary Timor-Leste 2019.
Memperkirakan sekitar 4.000 Migran Cinatinggal di negara itu pada 2019, dan telah mendirikan 300 hingga 400 perusahaan bisnis.
Ini termasuk menjual barang-barang murah dan bahan bangunan, serta menjalankan restoran, hotel, rumah bordil, warung internet, dan pompa bensin, tulisnya.
Namun, Kedutaan Besar China di Dili tidak pernah merilis angka tentang berapa banyak warganya yang berada di Timor Leste, dan banyak yang mungkin tidak mendaftarkan kehadiran mereka di kedutaan atau memperpanjang visa mereka, sehingga sulit untuk menentukan jumlah pastinya.
Graeme Smith, seorang peneliti di Departemen Urusan Pasifik dari Universitas Nasional Australia dan pembawa acara The Little Red Podcast, yang menangani urusan China.
Mengatakan daratan melihat kepentingan strategis dalam mengakui Timor Leste terlebih dahulu karena persaingan geopolitiknya dengan Taiwan serta potensi Selat Wetar yang dipandang sebagai jalur pelayaran alternatif ke Selat Malaka.
"Alasan tergesa-gesa China dalam mengakui Timor-Leste pada 2002 sebagian karena Timor-Leste sebagai negara bangsa terbaru di dunia, dan salah satu yang diminati oleh para diplomat Taiwan,” kata Smith.
Soares mengatakan nilai investasi China di Timor Leste "sangat-sangat kecil" dibandingkan dengan Indonesia dan Australia, tetapi investasi infrastrukturnya lebih terlihat.
China membantu membangun kementerian luar negeri Timor Leste, kementerian pertahanan dan gedung-gedung kantor kepresidenan dan jaringan listrik negara serta jalan raya lintas negara.
Bulan lalu, konstruksi dimulai pada pelabuhan laut dalam senilai 490 juta dollar AS di Teluk Tibar di Timor Leste, yang diberikan kepada Perusahaan Teknik Pelabuhan China milik negara.
Perusahaan China terlihat meningkatkan ekonomi Timor Leste dengan menurunkan harga dan meningkatkan persaingan, tetapi ada kekhawatiran tentang kolusi di antara bisnis China.
* Kekayaan Alam Timor Leste Inilah Yang Jadi Rebutan Berbagai Negara HIngga Dijajah Portugis ratusan Tahun
Sejarah mencatat, penjajahan oleh Bangsa Portugis menjadi bagian dari sejarah Timor Leste.
Kedatangan Bangsa Portugis ke Timor Leste mulanya karena wilayah ini menjadi sumber melimpah kayu cendana.
Pada tahun 1600-an, Portugis menyerbu Pulau Timor, mendirikan pos perdagangan dan menggunakan pulau ini sebagai sumber kayu cendana.
Melansir Kompas.com, Pulau Timor pada abad ke-16 terkenal sebagai satu- satunya sumber cendana terbaik di dunia.
Bahkan berabad-abad sebelum itu, pedagang Cina dari Makau dan Hong Kong telah merambah Timor melalui jalur rahasia.
Seperti cengkeh di Maluku dan pala di Pulau Banda, cendana Pulau Timor dihargai sangat mahal.
Dikatakan, kisah aktifitas perdagangan cendana di Timor adalah sebuah naskah catatan perjalanan yang ditulis oleh Wang Da Yuan yang berjudul Daoyi Chi Lue pada 1350 yang menyebutkan bahwa di wilayah Timor tidak tumbuh pohon lainnya selain cendana serta bahwa cendana diperdagangkan dan ditukar dengan perak, besi, porselen, kain dan manik-manik.
Namun, selain merupakan sumber terbaik kayu cendana, wilayah ini juga memiliki berbagai kekayaan alam lainnya.
Melansir Britannica.com, ada begitu banyak kekayaan alam yang dimiliki negara berjuluk 'Bumi Lorosae' ini.
Timor Leste memiliki daerah perbukitan ditutupi dengan kayu cendana.
Sementara itu, di dataran rendahnya tumbuh pohon kelapa dan pohon eukaliptus.
Ada mata air panas dan banyak aliran gunung. Juga satwa liar termasuk kuskus (spesies marsupial), monyet, rusa, musang kucing, ular, dan buaya.
Tentu saja, terdapat sumber pertambangan yang menjadi komponen terpenting ekomoni Timor Leste.
Ada produksi hidrokarbon, yang terutama dari simpanan gas alam lepas pantai.
Selain itu, Timor Leste memiliki penambangan marmer untuk ekspor.
Selain mengandalkan pertambangan, Timor Leste juga mengandalkan pertaniannya.
Pertanian, yang sudah lama menjadi andalan ekonomi, masih mempekerjakan sebagian besar penduduk, dikutip dari Britannica.com.
Produk utama pertanian Timor Leste meliputi jagung (jagung), beras, ubi kayu, ubi jalar, kacang kering, kelapa, dan kopi .
Lainnya adalah manufaktur tekstil, garmen, kerajinan tangan, dan kopi olahan.
Di luar kekayaan alam, Timor Leste pun menghasilkan kerajinan meliputi tembikar, ukiran kayu dan gading , anyaman, produksi sabut, dan pembuatan keranjang.
Soal kekayaan cendananya, daerah Ambeno adalah yang terkenal memiliki hutan cendana yang berharga, kebun kelapa, dan perkebunan padi.
Tampak bahwa bekas wilayah Indonesia ini merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang terbilang melimpah, seperti halnya nusantara.
Dengan kekayaan alam yang melimpah, bahkan bukan hanya Portugis saja yang terlibat dalam pengerukan kekayaan di Bumi Lorosae.
Tetangga dekatnya, Australia, juga pernah terlibat konflik berkepanjangan dengan Timor Leste terkait kekayaan minyak di wilayah ini.
Portugis sendiri menduduki Timor Leste selama ratusan tahun. Sebelum benar-benar hengkang pada tahun 1975, ia sempat meninggalkan wilayah ini selama Timor Leste dikuasai oleh Jepang.
Belanda dan Jepang juga berebut untuk menguasai wilayah Timor Leste. Portugis memberikan bagian barat Timor Leste ke Belanda. Sementara, Jepang menguasai Timor Leste pada 1942-1945.
Timor Leste lepas dari penjajahan Portugis dengan deklarasi kemerdekaannya pada 28 November 1975.
Meski, kemerdekaan tersebut juga hanya bertahan seumur jagung hingga terjadi invasi oleh Indonesia dan menjadikan wilayah ini masuk dalam periode sejarah lainnya.
* Warga Timor Leste Terjebak Miskin Setelah Percaya Diri Merdeka Karena Punya Minyak, WNI Kaya Mendadak
Warga sebua desa di Tuban, Jawa Timur mendadak kaya raya usai tahah mereka diborong Pertamina yang ingin membangun kilang minyak
Sebalinya warga Timor Leste yangb terlewat percaya diri untuk merdeka karena merasa kaya lantaran memilki mintak bumi , kini justru terjebak dalam kemisikinan
Ketika di Indonesia sebuah kilang minyak mampu membuat warga desa memborong mobil, di Timor Leste kilang minyak justru jadi jebakan.
Negara yang merdeka dari Indonesia pada 1999 itu harus menelan pil pahit setelah terlalu percaya diri dengan minyak yang terkandung di wilayahnya.
Bahkan, salah satu alasan mereka berani untuk lepas dari Indonesia adalah keberadaan minyak dan gas alam tersebut.
Hasilnya? Negara yang kedaulatannya sebagai negara baru resmi diakui dunia pada 2002 tersebut malah terjerumus sebagai salah satu negara paling miskin di dunia
Menurut catatan PBB, Timor Leste menyandang gelar negara termiskin di dunia dari 162 negara Timor Leste berada di peringkat 152 negara termiskin di dunia.
Ya, setelah lebih dari 20 tahun lepas dari Indonesia dan ingin membangun negaranya berbekal kekayaan minyak, Timor Leste masih bergumul dengan kemiskinan dan kelaparan.
Proyek Tasi Mane, yang bercita-cita menjadi pengejawantahan negeri kaya minyak itu justru malah membuat negara ini masuk dalam jeratan utang China.
Bagaimana itu bisa terjadi? Simak uraiannya berikut ini.
Menurut ABC News Australia, Timor Leste percaya bisa keluar dari jurang kemiskinan dengan mengandalkan proyek Tasi Mane.
Pembangunan infrastruktur besar-besaran yang mengembangkan wilayah pesisir pantai selatan.
Rencana ini adalah mega proyek untuk membangun Timor Leste, dan memperbaiki ekonomi negara tersebut.
Sejauh ini diketahui Timor Leste telah meminjam dana dari China dan meminta bantuan Australia untuk proses pembangunan proyek Tasi Mane.
Obsesi terbesar yang membuat Timor Leste begitu percaya diri adalah minyak dan gas dari Laut Timor yang diproses di darat.
Xanana Gusmao yang memimpin proyek ini, berharap Australia meratifikasi perjanjian perbatasan laut Timor Leste.
Perjanjian itu akan memberikan hak pada Timor Leste atas sebagian royalti dari ladang Greater Sunrise, bernilai 50 miliar dollar AS.
Perusahaan minyak milik Timor Leste Gap berpandangan, nilai cadangannya bisa lebih besar dari itu.
Namun, sejumlah pihak menyebut biaya proyek ini akan jauh lebih besar daripada hasilnya, padahal Timor Leste kini menggantungkan diri pada cadangan minyak gas tersebut.
Proyek Tasi Mane mencakup rencana kilang LNG, refinery, pangkalan industri, pelabuhan laut, bandara kedua dan jalan raya yang menghubungkan sepanjang pantai.
Keseluruhan proyek itu bernilai 16 miliar dollar, dana yang sekurang-kurangnya sama dengan APBN yang digunakan di bidang kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya.
Tetapi analisis itu alih-alin membantu Timor Leste kaya, justru bisa membawanya ke dalam perangkap utang China.
James Scambary, mempertanyakan obsesi Timor Leste untuk mengolah cadangan migasnya sendiri di negara itu.
Keberanian membangun kilang minyak sendiri sangat bagus tapi faktanya tidak demikian, ada persoalan teknis yang cukup besar termasuk kebutuhan pembangunan pipa sepanjang 286 meter, melintasi laut sedalam 2.800 meter di pantai selatan Timor Leste.
Survei batimetri AS, menyimpulakn ukuran ini terlalu besar, jika bocor akan sulit diperbaiki, para mitra terang-terangan menentang proyek tersebut.
Menurut Timo Gap, proyek Tasi Mane ini juga diharapkan membuka 12.700 lapangan kerja selama proses kontruksi menghasilkan 12.600 lapangan kerja tahun 2028.
Kenyataannya, tidak begitu, warga yang tinggal disekitar proyek itu tidak yakin akan mendapatkan pekerjaan.
Salah satu penduduk Suai, Leonel Amaral setuju menjual rumahnya untuk pembangunan bandara dan pembangunan jalan.
Dia juga dijanjikan anak-anaknya akan mendapat pekerjaan di bandara.
Warga yang digusur tinggal di daerah baru yang dibangun tepat di sebelah bandara, penduduk mengakui mereka diberi ruah baru.
Tetapi rumah itu cocok untuk iklim Australia, terlalu panas ketika panas dan terlalu dingin ketika dingin, warga mengeluh kehilangan lahan pertanian yang berharga.
Namun Timor Leste yakin mereka akan menjadi pemenang ketika menyelesaikan proyek Tasi Mane.
Namun sebagai negara dengan populasi termuda di dunia, rata-rata usia 17 tahun, dikhawatirkan akan memicu pengangguran dalam beberapa tahun ke depan.
"Cara membangun negara ini adalah industrialisasi, kami tidak bisa hidup seperti sekarang ini, jika masih seperti ini selama 5 hingga 10 tahun, kami akan mengalami masalah," kata Monteiro.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Warga Timor Leste Pasti Keki Lihat Desa Pemborong Mobil di Indonesia, di Negaranya Kilang Minyak Malah Jadi Jebakan Mimpi yang Tak Kunjung Jadi Nyata https://intisari.grid.id/read/032565444/warga-timor-leste-pasti-keki-lihat-desa-pemborong-mobil-di-indonesia-di-negaranya-kilang-minyak-malah-jadi-jebakan-mimpi-yang-tak-kunjung-jadi-nyata?page=all
artikel ini telah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul Sejarah Timor Leste Dijajah Portugis Dimanfaatkan Jadi Sumber Kayu Cendana, Ternyata Inilah Kekayaan Alam Melimpah yang Dimiliki Bumi Lorosae https://intisari.grid.id/read/032551666/sejarah-timor-leste-dijajah-portugis-dimanfaatkan-jadi-sumber-kayu-cendana-ternyata-inilah-kekayaan-alam-melimpah-yang-dimiliki-bumi-lorosae?page=all
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul https://medan.tribunnews.com/2020/11/01/siapa-sangka-ternyata-timor-leste-sudah-dikuasai-oleh-china-berikut-faktanya?page=all&_ga=2.37128739.2024330070.1614206978-1446223932.1614089045