Memprihatikan Kondisi Jalan Provinsi Weetabula-Keruni Sumba Barat Daya

Memprihatikan kondisi jalan provinsi Weetabula-Keruni Kecamatan Loura Sumba Barat Daya

POS-KUPANG.COM |TAMBOLAKA---Memprihatikan kondisi jalan provinsi Weetabula, Tambolaka, Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya ke arah Keruni, Kecamatan Loura, berkisar puluhan kilometer mengalami kerusakan cukup parah.

Disepanjang jalur jalan itu nampak puluhan puluhan lubang jalan raya yang mengancam keselamatan warga bila tidak hati-hati melintas terutama pada musim hujan seperti sekarang. Terkadang warga  terjerebab dalam kubangan air ditengah jalan raya menyebabkan kecelakaan bahkan hingga merenggut nyawa manusia.

• Warga Wewiku Malaka NTT Diingatkan Hati-hati dengan Koperasi Bodong 

Kondisi itu dapat dijumpai mulai depan sepanjang jembatan masuk pasar baru weetabula,  setelah pertigaan jalan menuju kantor Brimob Kompi D SBD hingga jalur menuju pantai Mananga Aba dan seterusnya sampai Keruni, Sumba Barat Daya. Sepanjang jalur itu, nampak sebagian besar aspal jalan raya tidak utuh lagi dan banyak terdapat lubang menjadi genangan air. Umumnya jalan raya rusak karena tergerus air hujan dan faktor usia karena sudah puluhan tahun belum pernah diperbaiki.

Ama Yana dan Mama Rina, dua warga Desa Ramadana, Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya yang ditemui POS-KUPANG.COM, Minggu (28/2/2021) mengaku, kondisi jalan itu sudah lama terjadi. Warga sudah berulangkali mengeluhkan kondisi jalan itu baik kepada pemerintah maupun DPRD SBD ketika melakukan reses ke kecamatan Loura.

• GM Kopdit Swasti Sari Ingatkan Warga Wewiku Hati-hati dengan Koperasi Bodong-Kapitalis

Namum, warga selalu mendapat jawaban, jalur jalan itu menjadi urusan dan tanggungjawab pemerintah propinsi. Sebagai rakyat kecil berharap pemerintah segera memperbaikinnya agar perjalanan aman dan lancar. Pihaknya juga  berharap pemerintah dan DPRD Kabupaten SBD berkoordinasi dengan pemerintah Propinsi NTT sehingga jalur jalan Weetabula-Keruni segera diperbaiki. Kasihan terkadang ada keperluan mendesak ke kota Tambolaka, SBD  tidak bisa secepatnya terwujud karena lama dalam perjalanan.

Karenanya sangat berharap pemerintah segera memperbaiki agar  akses masyarakat lebih lancar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)