Sempat Dirawat Selama 40 Hari Mantan Bupati Lembata Wafat
Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lembata berduka. Mantan Bupati Lembata dua periode, Andreas Duli Manuk Meninggal Dunia
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA -Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lembata berduka. Mantan Bupati Lembata dua periode, Andreas Duli Manuk Meninggal Dunia, Jumat (26/2/2021) setelah sempat dirawat selama 40 hari. Pria yang akrab disapa Ande Manuk itu menghembuskan napas terakhir di RSUD Lewoleba sekitar pukul 17.15 Wita.
Direktur RSUD Lewoleba dr Bernardus Beda menjelaskan Ande Manuk dirawat kurang lebih selama 40 hari. Dia diagnosa menderita ARDS, DM tipe 2, CAD, struk dan gagal napas.
"Sebelumnya sempat di rawat di Rumah Sakit Damian Lewoleba dan kami pernah menjenguk ke sana," ujar Bernardus.
• Sebagian Wilayah Sumba Timur Alami Hujan dengan Kategori Rendah
Dari rumah sakit, jenazah Ande Manuk dibawa ke Kantor Bupati Lembata. Kemudian jenazah dihantar dan disemayamkan di rumah duka Tujuh Maret, Kelurahan Lewoleba, Kecamatan Nubatukan. Turut mengantar jenazah, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali dan Ketua DPRD Lembata Petrus Gero.
Bupati Sunur mengenang Ande Manuk sebagai seorang bapak yang sangat baik. "Dia seorang bapak. Saya ingat baik dia adalah camat (Omesuri) di kampung saya dulu," kata Bupati Sunur saat ditemui di rumah duka.
• Karangan Bunga Ucapan Proficiat dan Selamat Kepada AP-RB Hiasi Kantor Bupati Ngada
Bupati Sunur mengatakan, pemerintah akan memasang bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung. Ia memastikan pemerintah yang mengurus semua urusan kedukaan hingga pemakaman secara kedinasan.
"Kita tetap memberikan kekuatan kepada keluarga dan selanjutnya segala urusan yang berkaitan dengan pemakaman akan menjadi urusan pemerintahan daerah kabupaten Lembata," ujar Bupati Sunur.
Jenazah Ande Manuk akan dimakamkan di Pekuburan Komak, Kelurahan Lewoleba Selatan, Minggu (28/2) pukul 10.00 Wita. Bupati Sunur mengingatkan proses pemakaman tetap mengikuti protokol Kesehatan.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengatakan, setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Menurutnya, Ande Manuk telah berada pada masanya dan telah melewatinya sesuai situasi dan kondisi saat itu.
"Saat ini kita menghantar jasadnya untuk menemui Ibu Pertiwi Tanah Lembata dan menghantar Jiwanya untuk menghadap sang pemilik Kehidupan. Semangatnya tetap ada untuk membangun Lewotanah Lembata. Amin," ujar Wabup Thomas.
Sementara itu mantan Wakil Bupati Lembata Andreas Nula Liliweri mengaku kaget mendengar kabar kematian Ande Manuk. "Saya tidak kaget (mendengar kabar kematian Andreas Manuk) karena empat hari lalu saya sempat jenguk dia di rumah sakit," katanya.
Menurut Liliweri, saat itu kondisi kesehatan sejawatnya itu sudah menurun. Penglihatannya berkurang dan sudah tidak bisa berbicara lagi.
"Saya kunjung dia, penglihatannya memburuk, tapi dia sempat buka mata lihat saya. Dia tidak bisa omong lagi. Saya sempat dorong tempat tidurnya pergi bawa ke tempat rontgen. Dia tidak omong apa-apa," tuturnya.
Liliweri menjelaskan selama ini dia juga jarang melawat ke rumah Andreas Duli Manuk karena Liliweri juga harus menjaga istrinya yang sedang sakit. Namun, dia ingat setahun yang lalu pernah bersama seorang dokter akupuntur bertemu Mantan Ketua DPRD Kabupaten Flores Timur tahun 1999 itu di kediamannya.
Liliweri berujar Lembata memang kehilangan sosok pemimpin yang kebapakan dan punya prinsip. Ande Manuk pandai menempatkan pejabat pada posisi terbaik dalam birokrasi. "Jadi tidak asal pasang. Senioritas juga dia perhatikan sekali dalam birokrasi," ujarnya. (ll)