Komunitas Penyintas Covid-19 Kota Kupang: Eduard Enam Kali Donor Plasma Darah

Komunitas penyintas Covid-19 Kota Kupang: Eduard Fredrik Mandala enam kali donor plasma darah

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Komunitas Penyintas Covid-19 Kota Kupang: Eduard Enam Kali Donor Plasma Darah
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Suasana Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang dengan tema Komunitas Penyintas Covid NTT Demi Ketersediaan Plasma Convelescent, yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (24/2/2021).

Komunitas penyintas Covid-19 Kota Kupang: Eduard Fredrik Mandala enam kali donor plasma darah

POS-KUPANG.COM - KOMUNITAS penyintas Covid-19 Kota Kupang. Begitu namanya. Wadah beranggotakan pasien yang telah sembuh dari Corona itu, diinisiasi oleh Eduard Fredrik Mandala dan pengusaha Theo Widodo.

Eduard dan Theo Widodo pernah terpapar Corona. Keduanya sembuh setelah menjalani perawatan. "Saat ini jumlah anggota yang sudah terkumpul dalam grup penyintas sebanyak 160 lebih anggota. Semuanya berada di Kota Kupang," sebut Eduard saat Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang dengan tema Komunitas Penyintas Covid NTT Demi Ketersediaan Plasma Convelescent, Rabu (24/2/2021).

Natasha Wilona: Jaga Image

Acara yang berlangsung secara virtual ini menghadirkan Theo Widodo yang juga penyintas Covid-19 dan Kepala Unit Trasnfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTT, dr Samson Ehe Teron. Kegiatan dipandu jurnalis Pos Kupang, Novemy Leo.

Selain para penyintas, lanjut Eduard, ada anggota komunitas yang berstatus dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum. "Orang-orang yang bergabung dalam komunitas penyintas bersifat suka rela. Artinya bahwa, selalu bersedia untuk memgambil bagian dalam pekerjaan kemanusiaan ini, serta bersedia berbagi kesembuhan melalui donor plasmanya," imbuhnya.

Bocor ke Media, Pengumuman Calon Tenaga BSPS 2021 Mendadak Dibatalkan

Mengenai syarat menyadi anggota, Eduard mengatakan, paling awal adalah suka rela, berlatar belakang pernah terpapar Covid-19. Syarat lainnya, anggota pria harus berumur 17-60 tahun, bagi wanita harus belum pernah hamil atau melahirkan serta sudah lolos tahapan untuk mendonorkan plasma darah di PMI.

Eduard mengemukakan alasan kehadiran Komunitas Penyintas Covid-19 Kota Kupang. Menurutnya, pasien Covid-19 yang telah sembuh bisa memdonorkan plasma darah convelescent untuk digunakan pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan. Methode penyembuhan ini dinilai lebih manjur.

Ia mengatakan, pasien Covid-19 di Kota Kupang maupun di daerah lainnya membutuhkan plasma convelescent. "Kami selalu berupaya untuk memperoleh pendonor plasma darah dari penyintas dengan suka rela," ujarnya.

Lebih lanjut Eduard menjelaskan mengenai cara menjaring anggota komunitas. Menurut Eduard, pihaknya menginformasikan melalui media sosial dan aplikasi percakapan WhatsApp dan website Komunitas Penyintas Covid-19. "Komunitas Penyintas Covid-19 saat ini menggunakan media sosial dan WhatsApp untuk menyebarkan informasi," katanya.

"Saya bersyukur hingga saat ini, teman-teman anggota komunitas yang telah mendonorkan plasma darahnya, walaupun ada yang dua kali maupun lebih, bahkan ada anggota yang saat ini lagi menunggu hasil PCR untuk mendonorkan plasma darahnya," tambah Eduard

Ia menyampaikan, anggota keluarga yang membutuhkan plasma darah, bisa langsung mengunjungi website komunitas penyintas dan akan disebarkan disemua media sosial.
Eduard mengaku sudah enam kali mendonorkan plasma darah.

Pertama kali donor plasma saat sembuh dari Covid-19 ini di pertengahan Desember 2020. Setiap kali mendonor plasma darah, Eduard tidak mengalami efek samping. Kondisinya tetap stabil dan normal dalam melaksanakan aktivitas.

"Saya bersyukur dengan adanya komunitas ini, sudah menjadi mercusuar bagi saudara-saudara yang keluarganya membutuhkan plasma darah. Sehingga walaupun grup kami ini tidak dapat melayani sampai ke daerah, tapi dengan keterbatasan yang kami punya, sudah bisa membantu sesama yang membutuhkan pertolongan plasma darah dalam melawan penyakit Covid-19 ini," ucap Eduard.

Hal senada disampaikan Theo Widodo. Ia menuturkan, pada awal terpapar Covid-19, ia tidak ada refleks sedikit pun. Theo Widodo masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Setelah pemeriksaan di rumah sakit dinyatakan positif Covid-19 oleh dokter. Dokter menyarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved