Gadis 18 Tahun Korban Pembunuhan di Kupang Dikenal Pendiam dan Jarang Bergaul
Seorang gadis 18 tahun korban pembunuhan di Kupang dikenal pendiam dan jarang bergaul
Seorang gadis 18 tahun korban pembunuhan di Kupang dikenal pendiam dan jarang bergaul
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Kematian Marsela Bahas (18), siswi kelas II SMA Negeri Kupang Barat, Kabupaten Kupang menyisakan banyak misteri.
Warga RT 09/RW 05, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang ini ditemukan tewas pada, Kamis (25/2/2021) sekitar pukul 09.00 wita di kebun sekitar 100 meter di belakang rumahnya.
• Lewat Program Pengabdian Prajurit TNI Bantu Masyarakat di Kabupaten TTS
Ketua RT 09 Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Maxen Sollu yang ditemui di rumah duka di Tanaloko, Kelurahan Oenesu mengaku kalau lokasi penemuan jasad korban sangat rapi.
"Tidak ada semak yang patah. Tidak ada juga bekas injakan kaki," ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).
• Heribertus Ngabut: Urus Orang Manggarai Harus Berakar Budaya
Ia mengaku saat jenasah korban ditemukan, celana korban melorot dan baju korban tersingkap. Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka tusukan.
"Ada luka di tangan dan rusuk kanan. Mungkin korban memberikan perlawanan," katanya.
Sebelum kejadian, korban juga dipastikan membawa handphone jenis samsung. Namun pasca hilang hingga ditemukan meninggal, handphone korban hilang bahkan nomor pun tidak pernah aktif.
Sosok pendiam
Maxen, para kerabat dan tetangga korban yang ditemui di rumah duka juga mengaku kalau dalam kesehariannya korban adalah sosok pendiam dan jarang bergaul.
"Setiap hari kerjanya hanya ambil air, memasak dan sesekali ikut kegiatan gereja. Tidak pernah keluar rumah untuk jalan-jalan," ujar Maxen.
Korban yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara dari Yonatan Bahas dan Fransina Bahas ini juga jarang bergaul dengan tetangga. Demikian pula kalau ke sekolah, korban sangat jarang berbaur dengan rekannya.
"Dilingkungan sini, dia hanya sesekali berkunjung ke rumah tetangga. Rumah pamannya di Manulai pun jarang. Ayah dan ibu korban juga pendiam," bebernya.
Sehari-hari orang tua korban sibuk di kebun sejak pagi hingga petang. Malam pun mereka lebih banyak tinggal dalam rumah dan jarang berkumpul dengan tetangga.
Maxen menepis dugaan kalau korban dihabisi pacar atau orang yang punya dendam.
Kapolsek Kupang Barat Ipda Sadikin mengatakan dugaan sementara, korban diperkosa lalu dibunuh oleh pelaku.
Saat ini, aparat Polsek Kupang Barat sedang melakukan penyelidikan terkait penemuan jenazah korban.
Jenasah korban dimakamkan, Jumat (26/2/2021) hari ini di tempat pemakaman keluarga. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)