Edi-Weng Sinergikan Pariwisata-Pertanian

BUPATI terpilih Manggarai Barat, Edistasius Endi dan pasangannya Yulianus Weng ( Edi-Weng) segera merealisasikan lima program strategis

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Bacalon Bupati Kabupaten Mabar paket Edistasius Endi (kiri) - Yulianus Weng (kanan) (paket Edi-Weng), saat menggelar konferensi pers di Kantor KPU Kabupaten Mabar, Minggu (6/9/2020). 

POS-KUPANG.COM - BUPATI terpilih Manggarai Barat, Edistasius Endi mengatakan, setelah dilantik ia dan pasangannya Yulianus Weng ( Edi-Weng) segera merealisasikan lima program strategis yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi.

Untuk saat ini, kada Edi Endi, ada dua hal penting yang harus segera ditangani. "Dari lima program yang telah kami sampaikan dalam visi misi itu merupakan prioritas. Yang urgen adalah pertama penanganan Covid-19 dan membangun sinergi pariwisata dengan pertanian," kata Edi Endi saat ditemui sebelum mengikuti gladi pelantikan di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kamis (25/2/2021) sore.

Dirlantas Permudah Layanan Surat Kendaraan

Menurut Edi Endi, berbicara pemulihan ekonomi daerah maka hal yang harus diselesaikan dahulu adalah bagian hulu, yakni masalah kesehatan.

"Jika masalah kesehatan teratasi maka urusan ekonomi bisa ditangani dengan baik. Demikian pula dengan upaya membangun sinergi antara sektor pariwisata dan pertanian," ujarnya.

Ia mengatakan, data PDRB menunjukan bahwa 79 persen masyarakat Manggarai Barat hidup dari sektor primer atau pertanian. Namun demikian, angka PDRB sektor pertanian hanya menyumbang 3,25 persen.

Jefri Bangga Terima Penghargaan Kota Toleran

Sementara itu, sektor jasa khususnya pariwisata malah memberi kontribusi 12,6 persen."Apa artinya? Ya ini artinya kemajuan pariwisata di Mabar ternyata tidak jalan berbarengan dengan sektor pertanian," tandasnya.

Edi Endi mengatakan, kondisi itu turut menyebabkan income perkapita masyarakat Manggarai Barat jauh dari standar, baik provinsi apalagi nasional. Padahal, jika dibandingkan dengan nilai investasi yang masuk selama 3 tahun terakhir maka hal itu tentu tidak sepadan.

Ia menyebut dalam tiga tahun terakhir, investasi di Manggarai Barat mencapai angka Rp 98 triliun. "Income per kapita hanya Rp 680 per bulan, jauh dari standar baik provinsi maupun nasional. Padahal kalau melihat data investasi yang masuk 3 tahun terakhir sekitar Rp 98 triliun. Artinya investasi yang masuk tidak mampu mengangkat perekonomian rakyat," tegasnya.

Satu Data

Terpisah, Wakil Bupati terpilih Sumba Timur, David Melo Wadu mengatakan, ia bersama Bupati Khristofel Praing telah menetapkan visi Sumba Timur Sejahtera, Harmoni dan Tertib dalam Bingkai NKRI.

Untuk mencapai visi besar tersebut, lanjut David Wadu, telah ditetapkan tiga misi utama, yakni, pertama meningkatkan kualitas SDM dan produktivitas masyarakat.

Pemerintah dan dunia usaha dalam mengelola dan mengembangkan berbagai sumberdaya baik ekonomi, sosial, politik dan budaya secara terpadu dan berkelanjutan sehingga mampu mandiri dan bermartabat.

Kedua mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis dan berkarakter dengan tujuan terwujudnya keseimbangan dan harmonisasi kehidupan masyarakat Sumba Timur. Ketiga, meningkatkan kinerja pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan.

Sebelum melaksanakan visi tersebut, kata David, mereka akan melakukan penyesuaian RPJMD Sumba Timur sesegera mungkin. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan masa jabatan mereka.

"Kalau bicara lima tahun, kita belum bisa putuskan secara lima tahun karena Undang- Undang Pilkada ada yang bilang hingga 2024, berarti kami hanya 3,5 tahun. Jadi yang pertama jelas kita harus penyesuaian RPJMD, yang kita bicara tentang RPJMD jangka lima tahun maka kita harus bisa pres ke 3,5 tahun," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved