Berita Atambua Terkini
Simak Info Terkini :Timor Leste Tambah Pasukan di Perbatasan Indonesia, Ini Tujuannya
Pemerintah Republic Democratik Timor Leste (RDTL) menambah pasukan keamanan di wilayah perbatasan Indonesi-Timor Leste.
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
KETERANGAN PERS---Konsulat RDTL
di Kupang, Jesuino Dos Reis Matos Carvalho didampingi Joao Sousa selaku Agencia Konsulat Atambua saat memberikan keterangan pers usia pertemuan dengan Plh. Bupati Belu, Frans Manafe, S.Pi, Kamis (25/2/2021)
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA----Pemerintah Republic Democratik Timor Leste (RDTL) menambah pasukan keamanan di wilayah perbatasan Indonesi-Timor Leste.
Penambahan pasukan ini bukan dalam konteks politik atau pun gangguan keamanan di perbatasan tetapi untuk memperkuat pengamanan dan pengawasan terhadap perlintasan ilegal, baik orang maupun barang antar kedua negara.
Kebijakan ini diambil pemerintah Timor Leste sebagai upaya pencegahan Covid-19. Hal ini disampaikan Konsulat RDTL
di Kupang, Jesuino Dos Reis Matos Carvalho saat pertemuan dengan Plh. Bupati Belu, Frans Manafe, S.Pi, di ruang kerjanya, Kamis (25/2/2021).
Saat itu, Jesuino didampingi Joao Sousa selaku Agencia Konsulat Atambua, Emilia D.S Jesus sebagai Atase Pendidikan di Konsulat Kupang dan Dominggos Meni selaku Kepala Administrasi. Dari Pemkab Belu dihadir Direktur RSUD Atambua, Kadis Kominfo, Kabag Protokol sekaligus Jubir Covid-19 dan pejabat mewakili Kasat Pol PP, BPBD dan Dinkes.
Jesuino mengatakan, Pemerintah Timor Leste datang bertemu Pemerintah Kabupaten Belu sebagai perwakilan pemerintah Indonesia dalam rangka mengajak kerja sama pencegahan Covid-19.
Dalam kunjungan itu juga Jesuino
menginformasikan, saat ini Pemerintah Timor Leste telah menambahkan pasukan di wilayah perbatasan. Penambahan pasukan ini bukan dalam urusan politik tetapi untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pencegahan Covid-19.
"Kami perlu informasikan bahwa saat ini Pemerintah Timor Leste sudah menambah pasukan di wilayah perbatasan. Penambahan pasukan ini bukan untuk urusan politik tapi untuk melaksanakan tugas dalam rangka pencegahan Covid-19", ungkap Jesuino.
Lanjutnya, sebagai negara tetangga dan upaya menjaga hubungan bilateral antara kedua negara, Pemerintah Timor Leste perlu menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia terkait penambahan pasukan di perbatasan sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dari kalangan masyarakat maupun dari pihak keamanan Indonesia yang bertugas di perbatasan.
Jesuino tidak mengetahui persis jumlah penambahan pasukan di perbatasan namun yang pasti, Timor Leste memperketat pengawasan di sepanjang jalur perbatasan.
Tujuan utama penambahan pasukan ini adalah untuk menjaga dan mengawasi perlintasan orang dan barang secara ilegal dari dan ke Timor Leste. Pasalnya, selama pandemi covid-19 ini masih ditemukan warga kedua negara melintas secara ilegal meski sudah diterapkan kebijakan lockdown.
Keperluan utama warga melintas adalah mengikuti urusan keluarga seperti acara adat, pesta nikah dan acara lainnya. Negara Timor Leste sudah menerapkan lockdown bagi masyarakat sehingga aparat keamanan dari Timor Leste memperketat pengawasan perlintas orang secara ilegal.
Menurut Jesuino, kebijakan lockdown oleh pemerintah Timor Leste ini bisa efektif manakala pemerintah Indonesia terutama Pemerintah Kabupaten Belu juga bekerja sama untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat sehingga tidak terjadi mobilitas tinggi.