Gara-Gara Anies Baswedan & Banjir Jakarta, 2 Politisi Ini Saling Serang Giring Ganesha vs Pasha Ungu

Giring Ganesha mengungkapkan bahwa Gubernur Anies Baswedan tak mampu menjalankan tugas secara baik dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha didampingi Ketua PSI NTT, dr. Christian Widodo 

"Bukankah bro Giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu? Apakah bro Giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan? Mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum," tulis Pasha.

Ditemui di Surabaya di sela acara pelantikan PSI Jatim, Giring Ganesha menegaskan bahwa kritikan yang disampaikannya dengan alasan kuat.

Ia mendengar keluhan yang diterima melalui Fraksi PSI di DPRD Provinsi Jakarta.

"PSI punya delapan kursi (DPRD Jakarta) yang berjibaku untuk mewakili suara masyarakat Kota Jakarta. Di situ kita bisa melihat permasalahan apa saja yang dialami masyarakat Kota Jakarta," kata Giring di awal penjelasannya, Rabu (24/2/2021).

"Pemerintahan Mas Anies menurut kita masih belum maksimal," lanjut Giring yang menjawab pertanyaan para wartawan.

Banjir di Jakarta bukan hanya pada 2021 saja. Saban tahun, PSI mencatat Jakarta seringkali kesulitan mengatasi banjir.

"Begini deh, di 2020 kita masih ingat ada banjir besar di Jakarta. Saat itu, kita berdoa, mudah-mudahan pemerintah DKI Jakarta bisa siap menghadapi musim penghujan di 2021 dan jangan sampai kejadian lagi banjir. Tapi ternyata banjir lagi," katanya.

"Jadi, kritikan yang saya tuliskan, Itu berdasarkan pengalaman ini. Selain itu, ini kritikan yang membangun," katanya.

Selain sebagai pemimpin partai, Giring saat ini juga merupakan bagian dari penduduk Jakarta.

Sebagai rakyat Jakarta, Giring memiliki kewenangan untuk memberikan kritikan.

"Saya sebagai warga DKI Jakarta yang membayar pajak. Jadi itulah hak saya," kata Giring.

Sehingga menurutnya, untuk memberikan kritikan tidak perlu menjadi kepala daerah terlebih dahulu.

"Sedangkan kalau saya harus menjadi presiden dahulu baru bisa mengkritik atau menjadi gubernur dahulu baru bisa mengkritik, bagaimana nasib para pengusaha di Kemang, yang sudah dua tahun ini usahanya kelelep?," katanya.

"Mereka harus bersih-bersih lagi. Banyak juga yang mobilnya rusak. Juga banyak korban lainnya. Masa saya harus jadi gubernur dahulu? Jadi balik lagi, Sehingga, di sini yang naif siapa?," katanya.

"Selain itu, saya (mantan) vokalisnya Nidji, bukan vokalisnya band Naif," kata mantan Vokalis ini berseloroh kepada wartawan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved