Ini yang Perlu Dilakukan Bupati Djafar dan Warga Ende Selama Isolasi Mandiri

batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Direktris RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari. 

Ini yang Perlu Dilakukan Bupati Djafar dan Warga Ende Selama Isolasi Mandiri

POS-KUPANG.COM | ENDE - Direktris RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari mengatakan saat ini Bupati Ende Djafar Achmad tengah menjalani isolasi mandiri, Kamis (24/2/2021).

Bupati Djafar terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala. "KTG, Konfirmasi Tanpa Gejala," kata dr. Aries, saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, via whatsapp.

Dokter Aries menjelaskan, bagi yang tengah menjalani isolasi mandiri, termasuk Bupati Djafar, perlu mematuhi prosedur pencegahan dan pengendalian Covid-19, berdasarkan panduan panduan revisi V Kemenkes.

Dia jelaskan, pertama, tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik (memiliki jendela terbuka atau pintu terbuka).

Kedua, batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan bersama (seperti
dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik.

Ketiga, anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak memungkinkan
maka jaga jarak minimal meter dari pasien (tidur di tempat tidur berbeda).

Keempat, batasi jumlah orang yang merawat pasien. ldealnya satu orang yang benar-benar sehat tanpa
memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan.

"Pengunjung, penjenguk tidak dizinkan Sampai pasien benar-benar sehat dan tidak bergejala," kata dr. Aries.

Kelima, lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau lingkungan
pasien. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah dari kamar mandi dan kapanpun ketika tangan kelihatan kotor.

Jika tangan tidak tampak kotor cuci  tangan dapat menggunakan handsanitizer. Dan untuk tangan yang kelihatan kotor menggunakan air dan sabun.

Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali pakai direkomendasikan. Jika tidak tersedia bisa menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah.

Keenam, pasien menggunakan masker bedah jika berada di sekitar orang-orang yang berada di rumah atau ketika mengunjungi fasyankes untuk mencegah penularan melalui droplet. Anak berusia 2 tahun ke bawah
tidak dianjurkan menggunakan masker.

Ketujuh, orang yang memberikan perawatan menggunakan masker bedah terutama jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. Masker tidak boleh dipegang selama digunakan.

Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru. Buang masker dengan cara yang benar (jangan
disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang dengan memegang tali masker). Buang masker bedah segera dan segera Cuci tangan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved