Kursi Wakil Bupati Ende Lowong, Ini Figur yang Diinginkan Djafar

penanganan Covid-19 yang baik sehingga masyarakat Ende dapat merespon penanganan Covid-19 dan meningkatkan kualitas kesehatan

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Ende Djafar Achmad saat Lauching Kampung Tangguh Covid-19 di Pulau Ende, Kamis (18/2/2021). 

Enam partai koalisi, kecuali Partai Golkar, sudah bersepakat merekomendasikan nama Erik Rede guna diajukan menjadi calon wakil bupati Ende.

Erik mengatakan, dirinya berterima kasih kepada enam partai koalisi yang mengusung saya sebagai salah satu bakal calon wakil bupati Ende periode sisa masa jabatan 2019-2024.

Erik tegaskan semua pihak perlu mengikuti proses demokrasi.
“Mari kita ikuti proses demokrasi yang ada. Siapapun tidak boleh memaksasan biarkan partai-partai politik yang mengusung, koalisi hingga ke DPRD," ungkapnya.

Erik berharap ada dukungan penuh dari pimpinan partai politik yang memiliki kursi di DPRD dan segenap anggota DPRD Kabupaten Ende.

“Saya juga memohon dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat kabupaten Ende untuk menyukseskan proses demokrasi ini,” ujar Erik.

Melki Minta Parpol Koalisi Objektif 

Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, sejak awal, partai Golkar mengajak seluruh partai koalisi melihat kebutuhan masyarakat kabupaten Ende secara objektif.

Ia menegaskan, posisi wakil bupati Ende bukan hanya semata mata berdasarkan keinginan dan kepentingan partai saja melainkan kebutuhan objektif masyarakat Ende. 

"Sejak awal kami sebenarnya ingin mengajak agar partai yang ada di Ende, kita melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat secara objektif sesuai komposisi wakil bupati yang kita inginkan. Karena kita memiliki wakil bupati bukan atas dasar maunya partai saja tetapi harus berdasar kebutuhan objektif kondisi Ende saat ini," ujar Melki Laka Lena saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Jumat (19/2) malam. 

Kebutuhan objektif masyarakat Ende itu, kata Melki Laka Lena, yang harus direspon oleh partai baik Partai Golkar maupun partai koalisi lain serta Bupati Djafar Achmad. 

Melki Laka Lena mengatakan, ada tiga kondisi objektif Ende yang harus diperhatikan saat ini yakni, pertama, persoalan pandemi Covid-19 yang betul-betul harus dihadapi dengan kepemimpinan politik yang kuat. Karena itu perlu penanganan Covid-19 yang baik sehingga masyarakat Ende dapat merespon penanganan Covid-19 dan meningkatkan kualitas kesehatan

"Ada kebutuhan objektif jika menempatkan wakil bupati yang bisa menangani Covid untuk membantu bupati dan semua elemen masyarakat," ujar Melky Laka Lena. 

Kedua, lanjut Melky, wakil bupati harus mampu untuk mengisi dan melengkapi Bupati Djafar Achmad. Bupati Djafar, jelas Melky Laka Lena, adalah seorang pengusaha yang butuh seseorang yang bisa membantu mengatur pemerintahan baik itu dari aspek birokrasi maupun komunikasi politik di DPRD dan masyarakat. 

Sejak era pak Marsel saya lihat pak Djafar kuat di aspek pembangunan ekonomi, itu pak Djafar bagus sekali tetapi memang pak Marsel yang bergerak di bidang politik. Ini yang perlu diisi wakil bupati yang punya kemampuan manajemen pemerintahan, hubungan baik dengan DPRD dan komunikasi masyarakat dengan baik," ujar dia.

Ketiga, lanjut Melky Laka Lena, memahami keinginan dari kelompok atau tokoh utama yang ada di Kabupaten Ende. Partai Golkar telah mengajukan dua nama berdasarkan masukan yang berkembang di Kabupaten Ende, baik yang berkembang di internal partai Golkar maupun yang berkembang dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan dan tokoh adat budaya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved