Ketua MPR RI Bamsoet dan Obsesi Mobil Listrik: Tak Usah Pusing Ganti Oli dan Tune Up Mesin
Ketua MPR RI Bamsoet dan obsesi Mobil Listrik: tak usah pusing ganti oli dan tune up mesin
Bagaimana kalau kita kehabisan listrik di tengah jalan?
Biasanya kita sudah hitung, full charge sampai enam jam, bisa 325 kilometer. Kalau dalam kota, saya biasa pakai Tesla itu setiap hari Minggu saja saya charge. Minggu malam saya charge, paginya saya pakai, baru Minggu depannya saya charge lagi.
Mobil Hyunda Ionic ini charger-nya bisa dibawa. Kayak powerbank, cuma ini lebih besar. Tinggal kepinggir jalan sebentar cari colokan, charge.
Kalau untuk darurat satu jam bisa terisi, kemudian jalan secukupnya. Tesla powernya besar, Hyundai Iqonic tidak perlu kwh yang besar, colokan biasa. Kalau Tesla harus ada station-nya.
Sekarang ini mobil listrik sedang jadi tren kah?
Iya, memang harus tren. Jadi kalau sekarang orang masih pakai mobil konvensional ya ketinggalan zaman, jadul deh.
Era kedepan adalah mobil dan sepada motor listrik. Tugas dan misi saya sebagai Ketua Umum IMI justru mendorong percepatan migrasi kendaraan berbahan bakar minya ke electric atau listrik.
Karena ini bisa membantu negara meringankan beban subsidi dalam pos APBN. Jumlah kendaraan sekarang hampir 168 juta. Mobil sekira 80 juta.
Kalau setiap hari perlu 1 liter saja, berarti 168 juta liter. Berapa nilai subsidinya? Besar. Kalau masyarakat pindah ke listrik membantu pemerintah dan membantu lingkungan bersih.
Juga membantu dirinya, pengeluaran biaya rumah tangga jadi hemat. Kalau selama ini mikirin bensin tiap hari, tidak perlu. Biaya bulanan servis tidak perlu. Kan bisa dialokasikan pada kebutuhan lain, seperti pendidikandan kesehatan. Jadi banyak manfaat. (dennies)