Pemprov NTT Upayakan Dua Kapal Ferry Buka Isolasi Masyarakat Amfoang dari Laut
dua kapal penyeberangan (Ferry) untuk melayani masyarakat di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pemprov NTT Upayakan Dua Kapal Ferry Buka Isolasi Masyarakat Amfoang dari Laut
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Dinas Perhubungan Provinsi NTT mengupayakan dua kapal penyeberangan (Ferry) untuk melayani masyarakat di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang.
Saat ini, masyarakat Amfoang kesulitan mengakses transportasi darat keluar wilayah tersebut akibat rusaknya Jembatan Termanu yang menghubungkan wilayah Kecamatan Fatuleu Barat dan Kecamatan Amfoang Barat Daya Kabupaten Kupang.
Masyarakat tidak dapat melintasi kendaraan mereka melalui jembatan selebar 170 meter yang dibangun tahun 1994 itu. Jembatan yang menjadi batas antara Desa Tuakau Kecamatan Fatuleu Barat dan Desa Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya itu hanya bisa dilintasi dengan berjalan kaki.
Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka menjelaskan, Pemprov NTT melalui Dinas Perhubungan Provinsi NTT telah melakukan koordinasi dengan manajemen PT. ASDP Kupang untuk dapat segera menambah frekuensi penyeberangan kapal ferry pada lintasan Kupang - Naikliu - Teluk Gurita menjadi 2(dua) kali seminggu.
Jadwal penyeberangan menggunakan Ferry lintasan Bolok - Naikliu - Teluk Gurita akan dilaksanakan setiap Minggu dan Kamis. "Kita mulai besok Kamis, 18 Februari 2021 jam 3 sore (pukul 15.00 Wita)," ujar Kadis Isyak Nuka kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (17/2).
Perjalanan Kupang - Naikliu, jelas Isyak, akan memakan waktu sekira 6 (enam) jam pelayaran, sehingga diperkirakan tiba di Naikliu pada pukul 21.00 Wita atau jam 9 (sembilan) malam.
Selain berkoordinasi dengan manajemen PT. ASDP Kupang, jelas Isyak, Dinas Perhubungan Provinsi NTT juga membangun komunikasi dengan pemilik kapal ferry Garda Maritim agar juga bisa melintasi lintasan khusus Kupang - Naikliu, pp.
Pihak Garda Maritim, kata dia, sedang menjajaki kemungkinan lintasan baru tersebut. Selama ini Garda Maritim melayani lintasan Kupang - Rote (Pantai Baru).
Pelabuhan Penyeberangan Ferry Naikliu di Kecamatan Amfoang Utara merupakan pelabuhan milik Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI yang telah selesai dikerjakan pada 2020 lalu. Saat ini pelabuhan tersebut sudah dapat digunakan sepenuhnya. Sebelumnya, akses sandar kapal ferry menggunakan Pelabuhan Laut komersial milik Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI.
• Jadi Plh Bupati Ngada, Theodosius Yosefus Nono Siap Jalankan Tugas
• Mantan Kades Batu Tiga dan 5 Warga Ditahan Terkait Dugaan Kasus Pemalsuan Dokumen Tanah
• Dewan Dukung Refocusing Anggaran Rp 300 Miliar Untuk Penanganan Covid 19 di NTT
Pemerintah Provinsi NTT, kata Isyak, mengharapkan agar dengan adanya jalur transportasi laut melalui kapal ferry, masyarakat Amfoang dan sekitarnya, yang terputus aksesnya karena rusaknya Jembatan Termanu di daerah Manubelon, dapat memanfaatkan jasa transportasi laut ini untuk keperluan mereka baik di bidang perekonomian, perdagangan, jasa, sosial, pendidikan maupun kesehatan, serta bidang lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )