Pemda Ende Target Maret Produksi 30 Ton Pellet, Inovasi yang Diapresiasi Kemendagri
Pellet tersebut akan digunakan untuk co-firing kedua di PLTU Ropa. Co-firing yakni substitusi penggunaan bahan bakar batu bara.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Pemda Ende Target Maret Produksi 30 Ton Pellet, Inovasi yang Diapresiasi Kemendagri
POS-KUPANG.COM | ENDE -- Pemda Ende melalui Dinas Lingkungan Hidup menargetkan, Maret 2021 ini, akan memproduksi 30 ton pellet biomasa.
Pellet tersebut akan digunakan untuk co-firing kedua di PLTU Ropa. Co-firing yakni substitusi penggunaan bahan bakar batu bara.
Sebelumnya, DLH Ende menghasilkan 15 ton pellet biomasa untuk co-firing perdana pada Januari 2021, yang mana co-firingnya mencapai 5 hingga 10 persen.
Sebagaimana diketahui, co-firing ini merupakan salah satu implementasi program TOSS Pemda Ende yang diapresiasi oleh pihak Kemendagri.
Pasalnya, Ende merupakan Kabupaten pertama di Indonesia yang menjalankan program TOSS atau Teknologi Olah Sampah di Sumbernya ini secara lengkap hingga pemanfaatannya.
Piet Djata, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Ende, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (18/2/2021) mengatakan, akhir Februari ini pihaknya bersama starup company comestoarra, akan mulai memproduksi pellet biomasa.
Terpisah Lambok Siregar Manager PLN UPK Flores mengatakan, uji coba co-firing dilakukan beberapa kali. "Kalau pertama itu, 5 hingga 10 persen. Jadi dari 10 persen, naik, 15 persen hingga 30 persen," ujar Lambok.
Menurutnya, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) co-firing diharapkan mencapai 30 persen. "Kalau sampai 30 persen, artinya pellet yang dibutuhkan per hari mencapai 18 ton," ungkapnya.
Sehubungan dengan itu, lanjutnya, Pemda Ende telah mengajukan proposal pengadaan peralatan pembuatan pellet biomasa ke Kementerian LHK, ESDM, Keuangan, PUPR.
"Pihak Kementerian sambut baik, karena ini menjadi role model untuk daerah lain," ungkapnya.
Menurutnya, peralatan tersebut rencananya akan disebar di tujuh titik di Kabupaten Ende, sehingga bisa menjadi pusat-pusat pembuatan pellet biomasa.
Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat Harus Lebih Gencar Lagi
Pihak DLH Ende berharap ada kerja sama yang baik dari semua stakehokders hingga pimpinan wilayah di Ende untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terkait program TOSS.
Piet Djata sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, mengatakan, box-box bambu di pasar, semuanya sudah ditarik ke pusat pengembangan TOSS di Dinas Lingkungan Hidup.
