Virus Corona

Dicopot dari Jabatan Menkes, Kini Dokter Terawan Bikin Vaksin Covid-19 Murah Meriah dan Tidak Ribet

Setelah tidak lagi menjabat Menteri Kesehatan (Menkes), dokter Terawan tengah sibuk mengembangkan Vaksin Nusantara untuk melawan virus corona.

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Kompas TV
Mantan Menkes, dr. Terawan Agus Putranto kini sedang mengembangkan vaksin Nusantara untuk melawan virus corona 

Dicopot dari Jabatan Menteri Kesehatan, Kini Dokter Terawan Bikin Vaksin Covid-19 Murah Meriah dan Tidak Ribet

POS-KUPANG.COM - Saat dunia berebut vaksin Covid-19 karena langka dan terbatas, dokter Terawan Agus Putranto yang baru saja dicopot jabatan menteri kesehatan, memberikan solusi murah meriah yang mungkin membuat farmasi raksasa dunia akan terkejut.

Setelah tidak lagi menjabat Menteri Kesehatan (Menkes), dokter Terawan tengah sibuk mengembangkan Vaksin Nusantara untuk melawan virus corona.

Pengembangan Vaksin Nusantara tersebut dilakukan Terawan bersama tim peneliti di laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

"Kami bersama-sama dengan teman-teman dari Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat dan juga dengan Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Kariadi Semarang ini bahu-membahu mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell," kata dokter Terawan saat diwawancarai KOMPAS TV.

Menurut dia, Vaksin Nusantara tersebut akan memberikan imunitas yang bisa bertahan lama.

"Dampaknya apa? Tentunya akan memberikan kekebalan terhadap Covid-19 dan karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler tentunya akan bertahan lama, karena tingkatnya di sel bukan imunitas hormonal tapi seluler," jelas dokter Terawan.

Masuk Uji Klinis Fase II

Setelah melewati persiapan beberapa bulan, vaksin buatan anak negeri ini mulai dikembangkan sejak Desember dan selesai uji klinis fase I pada akhir Januari 2021.

Saat ini, pengembangan vaksin ini telah memasuki tahapan uji klinis fase II yang sudah berjalan mulai Februari 2021.

Dosen dan tim peneliti, Dr. Yetty Movieta Nency SPAK mengatakan, temuan vaksin tersebut menggunakan metode berbasis sel dendritik autolog yang bersifat personal.

Sel dendritik autolog sendiri merupakan komponen dari sel darah putih yang dimiliki setiap orang lalu dipaparkan dengan antigen protein S dari SARS-COV-2.

Kemudian, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali.

Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS COV-2.

"Prosedurnya dari subyek itu kita ambil sel darah putih kemudian kita ambil sel dendritik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved