Kapolsek Cantik Pangkat Kompol Ditangkap di Hotel Bersama 11 Polisi Gegara Narkoba,Diperiksa Propam
Aparat kepolisian mestinya menangkap pelaku peredaran Narkoba dengan tujuan memberantasn barang haram itu dari masyarakat
Wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 ini pernah bercerita mengenai salah satu aksi yang dilakukannya dalam memberantas narkoba pada 2019.
Saat itu, dia menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.
Adapun kasus yang diungkapnya adalah kasus peredaran kokain di Bogor.
Bersama sejumlah personel jajaran Polda Jabar, ia berhasil menangkap dua orang pelaku yang membawa narkotika jenis kokaina atau kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).
Untuk menangkap kedua pelaku, Kompol Yuni bersama personel lainnya melakukan metode undercover atau menyamar selama tiga hari di Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.
Hasilnya, pelaku berinisial AS dan YA ditangkap.
Awalnya, AS dulu yang ditangkap pada 30 Maret 2019 pada pukul 16.00 WIB di rumahnya di Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Dari AS, polisi menyita 20 gram kokain.
Setelah kasus itu dikembangkan, polisi pada akhirnya juga bisa meringkus YA di dekat sebuah minimarket di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sekira pukul 20.00 WIB.
"Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Yuni, Selasa (9/4/2019) kepada wartawan TribunJabar.id.
Lebih lanjut, saat itu Yuni mengatakan, harga dari kokain itu adalah Rp 50 juta dan diduga akan diedarkan di wilayah Gunung Putri karena banyaknya villa di daerah tersebut.
Dikatakannya, kokain adalah jenis narkotika kelas atas (high class).
"Tapi karena ini narkotika kelas atas dan mahal, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengonsumsi. Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada. Kami masih melakukan pengembangan, pengakuan pelaku bahwa barang tersebut berasal dari Jakarta," katanya.
Proses penangkapan pelaku tersebut ternyata tak mudah.
Yuni berujar, ia dan timnya mendapat perlawanan secara fisik, tapi prinsipnya mereka tidak ingin targetnya lepas.