Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Rabu 17 Februari 2021, Rabu Abu, TOBAT: TANDA CINTA MANUSIA AKAN ALLAH
Tobat adalah tanda manusia berpaling kembali kepada Allah. Tobat menunjukkan tanda cinta, tanda kerinduan manusia akan Allah.
Ketiga, berpuasa. Puasa berarti menahan diri akan gejolak batin dan dorongan hawa nafsu terhadap tawaran kenikmatan duniawi. Hal ini tidak berkaitan dengan tindakan lahiriah yang mesti diperhatikan. Sejatinya puasa berarti latihan batin melepaskan serta menahan diri terhadap tawaran kenikmatan duniawi. Sebab Allah yang mahatahu mengetahui serta mengganjari tindakan tersebut.
Hari ini gereja merayakan "Rabu Abu". Gereja merayakan Rabu Abu dengan menandai diri dengan abu di dahi sebagai lambang pertobatan, kerapuhan, kerendahan hati, ketidaklayakan. Bahwasannya manusia berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Abu juga menjadi tanda kerapuhan manusia yang mudah jatuh dalam kelemahan dan dosa.
Dengan memasuki "Rabu Abu", maka gereja memulai masa prapaskah atau masa pertobatan selama 40 hari tanpa menghitung hari minggu. Masa ini disebut masa ret-ret agung, masa dimana manusia bergulat dengan diri, mengasingkan diri ke "gurun" kehidupannya untuk menemukan Allah. Masa ini akan genap pada hari Sabtu sebelum perayaan Minggu Palma.
Salam SEROJA (Sehat Rohani Jasmani).*
Simak juga video renungan berikut: