Berita KRIMINAL Terkini
ANAK BUNUH Ibu Kandung untuk jadi Tumbal, Terhasut Dukun CARI Harta Karun, SEDIH
Terhasut mencari harta karun rekomendasi seorang dukun, seorang anak bernama Arifudin Hamdy (35) tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
POS KUPANG.COM-- Terhasut mencari harta karun rekomendasi seorang dukun, seorang anak bernama Arifudin Hamdy (35) tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Pelaku rupanya menjadikan ibunya tumbal untuk mendapatkan harta karun.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Dilansir dari Tribunjatim.com, Satreskrim Polres Malang memastikan terdapat unsur pembunuhan pada kasus yang berawal dari penemuan mayat dengan kondisi tak wajar itu.
Mayat tersebut ditemukan terkubur terbalik di bekas mes Pembangkit Jawa Bali (PJB) di Sumberpucung, Kabupaten Malang.
"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang."
• VIRAL - Penjual Siomay Keliling Jualan Pakai Motor Ducati Seharga Rp 200-an Juta INFO
"Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar.

Seusai ditemukan, korban saat itu langsung dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.
"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Kapolres.
Usai diautopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.
"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.
Hingga kini, Hendri menyatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Termasuk untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka.
• Terkait Liga 1 Indonesia 2021, KOMISARIS PBB Minta Tidak Saling Menyalahkan,INFO

Polisi pun tengah memeriksa kondisi kejiwaaan tersangka.
"Tetap kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondis kejiwaan tersangka," tandasnya.
Cari Harta Karun kemudian Ditarik Sosok Gaib
Tersangka, Arifudin Hamdy (35) tega membunuh ibunya sendiri.
Sebelum kejadian, pelaku dan korban diketahui sempat menemui seorang dukun di Blitar.
Tersangka pembunuhan ibu kandung, Arifudin Hamdy berkilah jika ibunya sudah dalam keadaan pusing hingga tak sadarkan diri seusai menggali lubang yang dipercaya dapat mendatangkan harta karun berlian.
Pria berusia 35 tahun warga Desa/Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang ini mengaku jika ada sosok gaib yang menarik ibunya ke dalam lubang.

"Yang menggali (lubang) itu ibu sebelum meninggal. Setelah itu orangnya tidak sadar karena pusing. Saya tau ibu itu punya pusing sudah lama."
"Lalu ibu saya meninggal. Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhlul astral)," kata Arifudin saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang, Sabtu (13/2/2021) kemarin.
• INI DIALAMI Pramugari Cantik demi Selamatkan Tunangan saat Kecelakaan Mobil MEWAH BMW

Tersangka mempercayai bangunan bekas mes PJB Karangkates itu memang angker. Sehingga ia yakin ibunya memang ditarik oleh penghuni gaib yang mendiami kawasan tersebut.
"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," ujarnya.
Usai menuruti perkataan dukun, tersangka harus menerima kenyataan jika rekomendasi yang disampaikan sang dukun hanya bualan semu belaka.
"Harta karun yang katanya berupa berlian, dan itu belum dapat sekarang," sesalnya.
(TribunJatim.com/Erwin Wicaksono)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tersangka Pembunuh Ibu Kandung Berkilah Ada Sosok Gaib yang Menarik Tubuh Ibunya

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terhasut Dukun Soal Harta Karun, Anak Tega Bunuh Ibu Kandung, Berdalih Sosok Gaib Tarik Ibunya, https://jabar.tribunnews.com/2021/02/15/terhasut-dukun-soal-harta-karun-anak-tega-bunuh-ibu-kandung-berdalih-sosok-gaib-tarik-ibunya?page=all.
Editor: Seli Andina Miranti