Perancis Mulai Gerah dengan Keserakahan China, Kirim Kapal Selam Nuklir ke Laut China Selatan
Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengumumkan bahwa sebuah kapal selam serang nuklir kelas Rubis Prancis telah berhasil melewati Laut
Perancis Mulai Gerah dengan Keserakahan China, Kirim Kapal Selam Nuklir ke Laut China Selatan
POS KUPANG.COM -- Perancis akhirnya ikut geram dengan sikap Pemerintah China yang seenaknya mengklaim hingga 90 persen wilayah Laut China Selatan
Sikap gerap Perancis itu ditunjukan dengan mengirim kapal selam bertenaga nukir ke wilayah sengketa tersebut
Banyak negara yang semakin gerah terhadap klaim China di Laut China Selatan, tak terkecuali Prancis.
Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengumumkan bahwa sebuah kapal selam serang nuklir kelas Rubis Prancis telah berhasil melewati Laut China Selatan
Dalam serangkaian tweet, Parly mengatakan Emeraude dan kapal pendukung dan bantuan Seine telah berada di "Misi Marianne" sejak September.
Kapal-kapal tersebut berlayar 15.000 km dari pantai daratan Prancis di Samudra Hindia dan Pasifik.
Mereka baru saja menyelesaikan satu bagian di Laut China Selatan, tulisnya.
• TERBONGKAR, Salah Satu Anggota GAR ITB Pelapor Din Syamsuddin ke KASN , Warganet: Hmm, Nggak Heran
• Ahok Blak-blakan Gabung PDIP, Selain Karena Megawati, Suami Puput Ingin Dikenang Sebagai Pejuang
• Beda Jauh Puput Nastiti Devi danVeronika Tan,Mantan Isrti Ahok Rayakan Imlek dengan Gaun Sederhana
• Tanggal Sudah Ditetapkan,Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Nikah 21 Maret 2021,yang Penting Halal
• KABAR Gembira Lawan Virus Corona, Ilmuwan Medis Israel Temukan Obat Covid-19 yang Efektif
Melansir Nikkei Asia (10/2/2021), Parly menyebutnya sebagai "bukti mencolok dari kapasitas Angkatan Laut Prancis kami untuk dikerahkan jauh dan untuk waktu yang lama sehubungan dengan mitra strategis Australia, Amerika, dan Jepang kami."
Misi tersebut bertujuan untuk "memperkaya pengetahuan kami tentang wilayah ini dan untuk menegaskan bahwa hukum internasional adalah satu-satunya aturan yang berlaku, laut mana pun akan kami arungi," kata Parly.
Dia menambahkan bahwa Prancis adalah negara Indo-Pasifik, dengan sekitar 2 juta warga negara di kawasan itu, dan memiliki zona ekonomi eksklusif terbesar kedua di dunia dengan luas 11 juta km persegi, di mana 9 juta di antaranya berada di Indo-Pasifik.
Mission Marianne : depuis septembre, un sous-marin nucléaire d'attaque (SNA Émeraude) ainsi qu'un bâtiment de soutien (BSAM Seine) ont navigué jusqu'à 15 000 km des côtes métropolitaines dans l’océan Indien et le Pacifique. pic.twitter.com/ojRN51BUYI
— Florence Parly (@florence_parly) February 8, 2021
"Kami bermaksud untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan kami," Parly menyimpulkan.
Pengumuman tersebut menandai langkah terbaru negara-negara Eropa untuk membuat kehadiran mereka dikenal di kawasan Indo-Pasifik, yang semakin menjadi pusat gravitasi geopolitik baru.
