Ahok Blak-blakan Gabung PDIP, Selain Karena Megawati, Suami Puput Ingin Dikenang Sebagai Pejuang

Partai itu juga yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

Editor: Alfred Dama
(Twitter.com/basuki_btp)
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Jokowi saat meresmikan program B30, (23/12/2019). 

Ahok Blak-blakan Gabung PDIP, Selain Karena Megawati, Suami Puput Ingin Dikenang Sebagai Pejuang Nasionalis

POS KUPANG.COM -- Haluan politik pilihan Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok sudah ke PDI-Perjuangan

Partai itu juga yang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

Pilihan Ahok masuk PDI-P selain karena faktir Megawati , ia juga ingin dikenang sebagai pejuang yang nasionalis

Selain berterus terang karena faktor Megawati Soekarno Putri yang menjadikannya alasan gabung PDIP, Ahok juga punya alasan lain.

KABAR Gembira Lawan Virus Corona, Ilmuwan Medis Israel Temukan Obat Covid-19 yang Efektif

TERBONGKAR, Salah Satu Anggota GAR ITB Pelapor Din Syamsuddin ke KASN , Warganet: Hmm, Nggak Heran

Beda Jauh Puput Nastiti Devi danVeronika Tan,Mantan Isrti Ahok Rayakan Imlek dengan Gaun Sederhana

Tanggal Sudah Ditetapkan,Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Nikah 21 Maret 2021,yang Penting Halal

Yakni, Ahok ingin dikenang sebagai pejuang nasionalis.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP-P), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan alasannya memilih bergabung dengan partai berlambang moncong putih itu.

Ahok menyebut, alasan utamanya yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri yang menurutnya selalu menilai seorang kader dari kemampuannya bekerja.

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok tampil dalam acara dalam acara 'Imlekan Bareng Banteng' yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) , Jumat (12/2/2021) (Tribunnews.com)
Megawati, menurut Ahok, tidak memikirkan latar belakang suku, agama, ras dan golongan ketika memilih seorang kader untuk maju dalam sebuah kontestasi politik.

"Saya sendiri bukan cuma ngomong tetapi mengalami, banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap triple minoritas atau apa, tetapi bagi Ibu Ketum tidak."

"Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi atau kemampuan seseorang bisa kerja atau tidak," kata Ahok pada Perayaan Imlek yang diadakan oleh PDIP-P secara virtual, Jumat (12/2/2021).

Ahok bercerita, saat hendak mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2012, banyak pihak yang memintanya untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur menemani Joko Widodo.

Namun, kata Ahok, Megawati tetap memilihnya untuk disandingkan dengan Jokowi kala itu.

"Saya hanya dengar, ketika itu sebenarnya pendamping Pak Jokowi bukan saya sebetulnya. Karena kalau saya kan akan menurunkan nilai seorang Pak Jokowi, saya turunan Tionghoa, agama saya bukan yang mayoritas," kata Ahok.

"Tetapi Ibu Mega mengatakan 'Saya memilih Ahok untuk maju karena dia memang bisa kerja' dan terbukti. Itu yang dilakukan oleh Ibu (Mega), dan saya kira ini bukti konkret Ibu seorang negarawan," ucap dia.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved