Breaking News

Timor Leste

INI Alasan di Balik Keputusan Presiden Soeharto Menginvasi Timor Timur hingga Referendum 1999

Referendum 1999 memutuskan Timor Leste harus berpisah dari Indonesia dan menentukan nasib bangsanya sendiri. Para pejuang Timor Leste pun akhirnya k

Editor: John Taena
istimewa
Ilustrasi--INI Alasan di Balik Keputusan Presiden Soeharto Menginvasi Timor Timur hingga Referendum 1999 

POS-KUPANG.COM - Referendum 1999 memutuskan Timor Leste harus berpisah dari Indonesia dan menentukan nasib bangsanya sendiri. 

Para pejuang Timor Leste pun akhirnya keluar dari hutan, tempat mereka berjuang dan bergerilya melawan para tentara Indonesia. 

Invasi dan pendudukan oleh Indonesia selama 24 tahun telah menjadi bagian dari sejarah Timor Leste.

Sebelum Indonesia menginvasi, yaitu pada 28 November 1975, sebenarnya Partai Fretilin telah mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste dari Bangsa Portugis yang menjajahnya ratusan tahun.

Sementara dua hari berikutnya, 30 November 1975, deklarasi untuk bergabung dengan Bangsa Indonesia juga dikumandangkan partai-partai lain, yaitu KOTA, UDT, dan APODETI yang diwakili Xavier Lopez da Cruz. Deklarasi ini dikenal sebagai deklarasi Babilo.

Dunia Puji Keputusan BJ Habibie Biarkan Timor Leste Merdeka, Bumi Lorosae Sarat Pertumpahan Darah

Deklarasi Balibo dmaksudkan untuk memperkuat legitimasi pemerintah Indonesia menyerbu Timor Portugis dan secara de facto menggabungkannya ke dalam Republik Indonesia.

Hal itu pun menimbulkan perpecahan di antara rakyat Timor Timur yang Pro-Kemerdekaan dan Pro-Integrasi.

Namun, pada akhirnya Timor Leste jatuh ke tangan Indonesia setelah tentara Indonesia melancarkan invasinya.

Invansi Indonesia ke Timor Leste itu dikenal sebagai operasi Seroja, dimulai tanggal 7 Desember 1975.

Operasi seroja ini terjadi di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Dalam peristiwa itu, sekitar 100.000–180.000 tentara dan warga sipil diperkirakan telah terbunuh atau mati kelaparan.

Berbulan-bulan militer Indonesia menghadapi perlawanan dari Timor Leste yang saat itu dipimpin Fretlin, sebelum akhirnya wilayah ini menjadi bagian dari negara Indonesia sebagai provinsi Timor Timur.

Lalu, apa alasan Presiden Soeharto sehingga mati-matian melancarkan invansi yang memakan ratusan ribu nyawa tersebut?

Timor Leste Tak Bisa Lepas dari Revolusi Anyelir Portugal, AKhir Kekuasaan Fretilin di Bumi Lorosae

Melansir BBC (7/12/2001), dijelaskan bahwa hal itu bersumber dari kekhawatiran Soeharto bahwa gerakan komunis akan merembes ke Indonesia melalui Timor.

Dokumen yang mengungkapkan tentang pembicaraan di Jakarta antara Presiden AS Gerald Ford, Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, dan mantan Presiden Indonesia Suharto, sehari sebelum invasi ke Timor Timur ini dirilis beberapa jam sebelum peringatan hari invansi Indonesia tahun itu.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved