Pesan Bagi Pers Lembata: Temukan Masalah di Tengah Masyarakat, Perluas Segmentasi Pemberitaan

Pesan bagi Pers Lembata: temukan masalah di tengah masyarakat, perluas segmentasi pemberitaan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Perusahaan media PT AkeTode Media Grup (ATM) menggelar diskusi terbatas di Pondok AkeTode Gua Maria Walangkeam dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2021. Diskusi itu menghadirkan jurnalis senior Ferdinand Lamak, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata Markus Labi Waleng, Kepala Kesbangpol Kabupaten Lembata Anselmus Bahi dan Ketua Partai Demokrat Lembata Bastian Edo. 

Pesan bagi Pers Lembata: temukan masalah di tengah masyarakat, perluas segmentasi pemberitaan

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Perusahaan media PT AkeTode Media Grup ( ATM) menggelar diskusi terbatas di Pondok AkeTode Gua Maria Walangkeam dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional ( HPN) pada 9 Februari 2021.

Diskusi itu menghadirkan jurnalis senior Ferdinand Lamak, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata Markus Labi Waleng, Kepala Kesbangpol Kabupaten Lembata Anselmus Bahi dan Ketua Partai Demokrat Lembata Bastian Edo.

Hari Persaudaraan Internasional

Diskusi yang dipandu langsung oleh Broin Tolok itu berlangsung hangat dan menarik.

Keempatnya sepakat kalau pers sebagai salah satu pilar demokrasi punya kontribusi besar dalam pembangunan terutama di Lembata. Tak lupa, mereka menyampaikan kritik dan apresiasi kepada para pekerja media yang ada di Lembata.

Ansel Bahi meminta pers yang ada di Lembata lebih jeli menemukan masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat luas.

Tim Gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur Semperotkan Disinfektan di Area Publik

Dia ingin mata pers tak hanya menjangkau apa yang terlihat di dalam Kota Lewoleba saja, tetapi bisa menjangkau sampai ke pelosok-pelosok desa, menemukan masalah di sana dan kemudian mewartakannya.

Ansel Bahi juga menekankan pentingnya menyajikan berita-berita dengan beragam segmen, beragam tema, tidak hanya seputar berita politik dan pemerintahan.

Hal yang sama ini juga diutarakan oleh Ferdinand Lamak yang menilai pers di Lembata masih fokus menyajikan berita berbau politik dan pemerintahan.

Padahal ada banyak segmentasi yang bisa digarap seperti ekonomi kreatif, budaya, dan kehidupan sosial serta dimensi kehidupan lainnya.

Di samping itu, Ferdinand juga menegaskan pentingnya liputan mendalam (in-depth reporting) terhadap suatu isu. Sejauh pengamatannya, berita dari Lembata masih seputar berita langsung dan berita kutipan narasumber.

"Mayoritas menyajikan berita yang tidak tuntas, jika berkaitan dengan isu bisa disajikan secara running, harus runut supaya pembaca paham. Juga jarang pemberitaannya yang mendalam, in-depth, kebanyakan berita singkat, kutipan. Ini masukan buat teman-teman supaya terus mengembangkan diri untuk pengembangan berita," pesannya.

Pers Jangan Takut Perbedaan

Bastian Edo, sebagai pemimpin partai politik, berpandangan bahwa pers harus mampu membuat ketiga pilar pemerintahan yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif bekerja secara profesional. Iklim politik baginya juga turut diciptakan karena pemberitaan pers.

"Perubahan itu butuh pihak eksternal dan tentu butuh pers. Menurut saya sangat positif dan jangan takut perbedaan. Di Lembata kita berharap pada pers. Kalau parpol dengan pers itu teman bermain, partai spektrumnya terbatas jadi pers selain edukasi juga media untuk informasi. Demokrasi mati tanpa pilar itu. Pers harus hadir meminimalisasi abuse of power yang rentan dilakukan oleh tiga lembaga itu," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved