Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 9 Februari 2021: BERAGAMA YANG SEJATI

Kiranya kita melaksanakan dengan kesadaran dan sepenuh hati. Kiranya kita menerapkan dengan bijaksana agar orang sungguh hidup sesuai kehendak Allah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Contoh Yesus tentang perintah Allah yang dilanggar seenaknya "dengan kedok kaul", juga mengilustrasikan kenyataan ini: bila orang fokus dan mengutamakan "tangan", maka dengan sendirinya, orang akan semakin sibuk dengan "tangan" itu, dan dengan sendirinya semakin lupa dan mengabaikan "hati".

Hati tak dapat dilihat dan tak dapat diurus oleh orang yang bukan pemiliknya. Tangan adalah sesuatu yang kelihatan; bahkan dapat diraba dan bisa diurus. Semakin orang sibuk dengan yang kelihatan, ia (akan) semakin kurang sibuk dengan yang tak kelihatan.

Sekedar contoh, bila dari subuh hingga malam orang hanya fokus dan urus materi, apakah ia berkesempatan dan mampu untuk melihat pentingnya hidup rohani?

Harus diakui bahwa begitu banyak sarana yang dibuat dan mesti kita lakukan dalam praktek agama kita. Peraturan tentang penerimaan sakramen-sakramen, perayaan keagamaan Natal dan Paskah, mengumpulkan dana pembangunan, memberi derma, dan sebagainya. Sebentar lagi kita akan menerima abu dan menjalani puasa dan pantang.

Semua itu mesti ditempatkan dan dimaknai sebagai sarana bantu untuk tercapainya tujuan yang luhur dan agung, yakni terbentuknya batin dan hati kita yang benar di hadapan Tuhan; kita bisa memiliki sikap beragama dan beriman yang sejati.

Kiranya kita melaksanakan dengan kesadaran dan sepenuh hati. Kiranya pula kita menerapkan dengan bijaksana agar orang sungguh hidup sesuai kehendak Allah. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved