Pemprov NTT Pasok 900 Tabung Oksigen, Rumah Sakit Krisis Oksigen

Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) mendatangkan 900 tabung oksigen dari Surabaya, Jawa Timur

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Wagub NTT Josef Nae Soi saat meninjau Laboratorium Biomolekuler Kesmas Provinsi NTT di RS Penyangga Undana Kupang, Sabtu (30/1). 

David mengatakan, sisa tabung oksigen yang berada di RSJ Naimata menjadi cadangan manakala ada rumah sakit yang membutuhkan dan mengajukan permintaan.
Pendistribusian tabung oksigen ini dikawal polisi.

"Saya sudah perintahkan jajaran agar mengawal setiap pendistribusian tabung oksigen," kata Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH, MHum.

"Tabung oksigen tersebut diutamakan untuk pasien covid 19 dan setiap pelaksanaan pendistribusian maupun penggunaan oksigen selalu dimonitor oleh Polres Kupang Kota," ujarnya.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti menambahkan, "Setiap kali ada distribusi, pemasukan, pengeluaran dan penggunaan oksigen kita kawal dan kita awasi."

Ia berharap kerja sama semua pihak sehingga pasokan dan stok oksigen di rumah sakit terpenuhi dan bisa melayani pasien Covid-19.

"Polisi bertekad mengawal pengeluaran, distribusi hingga penggunaan oksigen seperti pengawalan vaksin Sinovac," ujarnya.

Sementara itu Direktur RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, dr Mindo Sinaga mengapresiasi langkah pemerintah.

Ia mengaku, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyuplai oksigen. Namun untuk memperkuat pemenuhan kebutuhan oksigen, pemprov menambahkan 50 tabung oksigen lagi.

"Kami memang ada kerjasama dengan pihak ketiga dan mereka sudah menyanggupi ketersediaan oksigen. Kebutuhan 180 sampai 200 tabung kalau eskalasinya tinggi, tetapi tetap bisa terpenuhi. Termasuk juga tadi dari Dinkes menambah 50 tabung, mudah mudahan bisa lebih memperkuat," ujar Mindo.

Ia menyampaikan optimisme agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan oksigen di rumah sakit milik Pemprov NTT.

"Memang ini menjadi beban tapi bisa kita atasi. Karena persoalan bukan hanya oksigen saja yang kesulitan terapi tabungnya juga. Dengan adanya dukungan dari pemerintah maka membantu rumah sakit," kata Mindo.

Kebutuhan oksigen untuk pasien sedang dan berat, kata Mindo, sangat tinggi apalagi pasien yang berada di ruangan tekanan negatif.

"Tergantung kebutuhan, kalau di ruangan tekanan negatif bisa satu pasien itu 1 jam bisa butuh 2-3 tabung untuk kasus berat," jelas Mindo.

Apalagi kebutuhan oksigen untuk pasien yang sudah menggunakan ventilator, kata Mindo, tentu lebih banyak lagi. Namun demikian untuk kasus-kasus ringan atau sedang kebutuhan oksigen untuk pasien tidak tinggi.

Direktur RS St Carolus Borromeus, dr Herly Soedarmaji mengaku dengan bantuan tabung oksigen dari Pemprov NTT maka kekurangan oksigen di rumah sakit yang dikelola Biara Susteran Carolus Borromeus itu bisa teratasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved