Konflik Laut China Selatan

TEGAS! China Perintahkan Tembak Kapal Asing di Laut China Selatan, Filipina dan AS Bahas Perjanjian 

TEGAS! China Perintahkan Tembak Kapal Asing di Laut China Selatan, Filipina dan AS Bahas Perjanjian 

Editor: Adiana Ahmad
ISTIMEWA
Militer China Beberapa waktu lalu di China 

TEGAS! China Perintahkan Tembak Kapal Asing di Laut China Selatan, Filipina dan AS Bahas Perjanjian 

POS-KUPANG.COM, MANILA-- TEGAS! China Perintahkan Tembak Kapal Asing di Laut China Selatan, Filipina dan AS Bahas Perjanjia pasukan.

China terus melancarkan ancaman di Laut China Selatan. Tidak main-main, Beijing memerintahkan petugas penjaga pantainya untuk menembak setiap kapal asing yang masuk ke Laut China Selatan.

Menghadapi arogansi China di Laut China Selatan, Filipina dan Amerika Serikat dikabarkan akan bertemu bulan ini untuk menyelesaikan perbedaan atas Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA),

China Mulai Keruk Kekayaan di Laut China Selatan, Bangun Anjungan Migas Terbesar di Dunia di LCS

CHINA Ancam Tenggelamkan Kapal yang Masuk Laut China Selatan, Filipina Bahas Perjanjian dengan AS

Kapal Perusak Milik AS Tantang Tiongkok, China Vs Amerika Memanas di Laut China Selatan, Vietnam?

Filipina pada November tahun lalu menangguhkan keputusannya menghentikan VFA yang telah berlangsung selama dua dekade untuk kedua kalinya, agar bisa bekerjasama dengan AS dalam pakta pertahanan bersama jangka panjang.

"Penangguhan itu agar kami terus bekerja, dan saya mempersempit masalah dan segera kami akan bertemu, menyelesaikan perbedaan apa pun yang kami miliki," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin kepada ANC, Senin (8/2), seperti dikutip Reuters.

Dia menambahkan, pertemuan kemungkinan besar berlangsung di minggu terakhir Februari. Tapi, ia menolak untuk memerinci persyaratan kesepakatan potensial dengan AS.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi tahu AS pada Februari tahun lalu bahwa dia membatalkan kesepakatan. Ia  memperpanjang proses penghentian VFA pada November 2020.

VFA memberikan kerangka hukum bagu pasukan AS bisa beroperasi secara bergilir di Filipina. Para ahli mengatakan, tanpa itu, perjanjian pertahanan bilateral yang lain, termasuk Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT), tidak dapat terlaksana.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan pentingnya MDT dan penerapannya yang jelas jika Filipina mendapat serangan di Laut China Selatan.

Komentar Blinken muncul saat Manila telah mengajukan protes diplomatik atas pengesahan Undang-Undang China yang mengizinkan penjaga pantainya untuk menembaki kapal asing, menggambarkannya sebagai "ancaman perang".

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur perdagangan utama. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan memiliki klaim yang tumpang tindih.

Locsin menyatakan, dia akan terus mendesak agar kode etik di Laut China Selatan "tidak akan pernah mengecualikan" Amerika Serikat untuk memastikan keseimbangan kekuatan antara Washington dan Beijing di kawasan itu.(*)

https://internasional.kontan.co.id/news/china-makin-tegas-di-laut-china-selatan-filipina-dan-as-bahas-perjanjian-pasukan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved