Timor Leste
Terbongkar Fakta Mengejutkan Mengapa Timor Leste Memisahkan Diri dari Indonesia, Berikut Kisahnya
Terbongkar Fakta Mengejutkan Menapa Timor Leste Memisahkan Diri dari Indonesia, Berikut Ini Kisahnya
Terbongkar Fakta Mengejutkan Menapa Timor Leste Memisahkan Diri dari Indonesia, Berikut Ini Kisahnya
POS-KUPANG.COM -- Terbongkar Fakta Mengejutkan Menapa Timor Leste Memisahkan Diri dari Indonesia, Berikut Ini Kisahnya
Berikut sejumlah fakta menarik seputar Timor Leste, sebuah negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia.
Kata 'Timor Leste" sempat menjadi trending topik Twitter pada Rabu (2/9/2020).
• Ramalan Zodiak Cinta 8 Februari 2021, Cancer Jaga Kata-kata, Virgo Mencapai Timbal Balik
• Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Februari 2021: Lalu Pergilah Ia ke Seluruh Galilea
• Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Februari 2021: Lalu Pergilah Ia ke Seluruh Galilea
Berdasarkan daftar trending topik Twitter, istilah "Timor Leste" telah dibahas sebanyak 2.876 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Angka tersebut menjadikan istilah "Timor Leste" menjadi topik yang populer di Indonesia.
• Polres TTS Lakukan Penyelidikan Terhadap Hilangnya Jenazah Korban Covid 19, Simak INFO
• Pengamat Netgrit, Ferry Kurnia Rizkiyansyah Berikan Penjelasan Ini Soal Urgensi Revisi UU Pemilu
• Pengamat Netgrit, Ferry Kurnia Rizkiyansyah Berikan Penjelasan Ini Soal Urgensi Revisi UU Pemilu
Lalu, apa saja fakta mengenai Timor Leste yang perlu diketahui?
1. Bekas jajahan Portugis
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, (1/7/2020), Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.
Diketahui, Portugis pertama kali datang ke Timor Leste sekitar tahun 1520 dan menjajah wilayah tersebut.
Adapun penjajahan ini dikenal sebagai Timor Portugis. Tidak hanya Portugis, Belanda dan Jepang juga berebut untuk menguasai wilayah Timor Leste.
Perang antar negara pun terjadi dan kemudian dibuat perjanjian.
Portugis lalu memberikan bagian barat Timor Leste ke Belanda.
Sementara, Jepang menguasai Timor Leste pada 1942-1945.
Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, Portugis kembali menguasai Timor Lester pada 1975.
• Mengejutkan! Di NTT Jenazah Korban Covid yang Telah Dikuburkan Hilang, Simak Faktanya
• Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Februari 2021: Lalu Pergilah Ia ke Seluruh Galilea
• Deretan HP Realme dan Daftar Harga Ponsel Realme terbaru bulan Februari 2021, Termurah Rp 1 jutaan
Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugis. Kemerdekaan wilayah Timor Leste diumumkan oleh Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (FRETILIN) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.
Namun, pihak FRETILIN mengambil peran semi-pemerintah yang menimbulkan polemik bagi partai-partai lain yang memiliki misi masing-masing.
2. Bagian dari Indonesia
Tak lama setelah itu, pasukan Indonesia datang pada 7 Desember 1975.
Pada 1976, Indonesia menyatakan jika Timor Leste menjadi bagian negara Indonesia sebagai Provinsi Timor Timur.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pembangunan di Timor Leste, tetapi ada golongan yang tidak puas dan melakukan tindakan separatis.
Sebelumnya Indonesia melakukan perundingan dengan Portugis. Bahkan, kedua negara membuat perjanjian referendum di Timor Leste pada 5 Mei 1999.
Perjanjian dua negara itu dikenal sebagai New York Agreement dengan adanya pengawalan masalah oleh PBB. Kemudian dibentuk United Nations Mission in East Timor (UNAMET) pada 11 Juni 1999.
3. Memisahkan diri dari Indonesia
Pada 30 Agustus 1999, Timor Leste mengadakan jajak pendapat atau referendum untuk memilih melepaskan diri atau tetap bersama Indonesia.
Referendum ini didukung PBB yang juga mengakhiri konflik yang terjadi sebelumnya.
Adapun konflik berlatar belakang dengan kondisi rakyat Timor Leste yang hidup dalam konflik, kelaparan, hingga penyakit.
Tercatat, lebih dari 250.000 korban meninggal dari dampak tersebut.
Pada 31 Agustus 1999, penentuan pendapat untuk menentukan masa depan Timor Leste berlangsung lancar.
Sebab, pemilih yang berpartisipasi mencapai 90 persen, sehingga penentuan pendapat tidak berlangsung lama.
PBB mengumumkan hasil jajak pendapat pada 4 September 1999.
Hasilnya dari sekitar 450.000 pemilih, sebanyak 78,5 persen warga Timor Leste memilih untuk menolak otonomi, 21 persen memilih otonomi, dan 1,8 persen dinyatakan tidak sah.
Sekjen PBB saat itu, Kofi Annan mengatakan bahwa hasil itu menunjukkan penduduk Timor Leste menginginkan kemerdekaan.
Sejak hasil diumumkan, Timor Leste resmi memisahkan diri dari Indonesia.
4. Merdeka pada 2002
Timor Leste, dulunya bernama Timor Timur, secara resmi memerdekakan diri atau menjadi negara baru pada 20 Mei 2002.
Setelah itu, mantan pemimpin Kiba Fidel Castro bertemu Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas situasi terakhir di Timor Leste dan masalah-masalah politik internasional lainnya.
Ia juga membawa Timor Leste in Grade of Grand Collar, yang diberikan Pemerintah Dili kepada pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro.
Adapun penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas dukungan yang diberikan Kuba untuk Timor Leste di bidang kesehatan dan pendidikan.
Pada 2016, Timor Leste menandatangani Perjanjian bertajuk the Certain Maritime Arrangements in the Timor Sea (CMATS) dengan Australia.
Perjanjian ini mencakup ladang gas luas bernilai miliaran dollar AS, bagi dua negara.
Tetapi, belakangan Dili menuding Australia melakukan misi mata-mata demi mendapatkan keuntungan komersial dari negosiasi yang berlangsung sejak 2004.
Kemudian, Timur Leste mengajukan desakan agar perjanjian itu diakhiri.
Dili resmi mengajukan kasus itu ke Mahkamah Internasional PBB pada Juni 2015.
5. Akhiri perjanjian batas wilayah maritim dengan Australia
Pada 2007, Dili dan Canberra terlibat dalam silang sengketa mengenai batas wilayah Timor Leste-Australia.
Timor Leste membawa persoalan ini ke Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.
Timor Leste memastikan bahwa tuntutan mereka agar perjanjian CMATS dengan Australia segera berakhir.
Bersamaan dengan itu, muncul harapan akan adanya pendapatan bagi Timor Leste dari eksplorasi kandungan gas alam yang ada di wilayah itu.
18 Tahun Lepas dari Indonesia, Timor Leste Masuk Salah Satu Negara Miskin di Dunia
Apa kabar Timor Leste setelah 18 tahun lepas dari Indonesia? Lama tak terdengar, kini Timor Leste diterpa kabar buruk dari sisi ekonomi.
Negara Timor Leste, dulunya bernama Timor Timur, pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Provinsi ke-27 ini resmi memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum.
Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.
Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.
Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai US$ 2.356 atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020.
Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar US$ 4.174,9 atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1% di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9% di tahun 2021.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.
"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7% dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.
Meski investasi sektor privat yang masuk masih rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.
Kredit ke sektor swasta juga masih bisa tumbuh 13%, terutama didorong permintaan dari sektor rumah tangga.
Namun, neraca fiskal Timor Leste terbilang buruk, karena anggaran pengeluaran publik yang terus meningkat.
Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak.
Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.
Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di 2020 karena pandemi Virus Corona ( covid-19) dan kondisi politik yang belum stabil.
Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar US$ 250 juta dari Petroleum Fund di mana 60% digunakan untuk penanganan covid-19.
Virus Corona memperburuk ekonomi Timor Leste yang berkontribusi pada menurunnya kunjungan turis asing ke negara itu, melambatnya perdagangan ekspor-impor, dan besarnya pengeluaran pemerintah untuk menanggulangi pandemi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://kaltim.tribunnews.com/2020/09/03/terkuak-fakta-kenapa-timor-leste-memisahkan-diri-dari-indonesia-ada-kisah-sedih-usai-18-tahun-pisah?page=all