Keunikan Suku Boti Nusa Tenggara Timur, Tak Pernah Ada Pencuri, Tak Boleh Berburu Hewan di Kampung

Keunikan Suku Boti Nusa Tenggara Timur, Tak Pernah Ada Pencuri, Tak Boleh Berburu Hewan di Kampung

Editor: maria anitoda
Tribunnews
Keunikan Suku Boti Nusa Tenggara Timur, Tak Pernah Ada Pencuri, Tak Boleh Berburu Hewan di Kampung 

Raja Boti selalu tersenyum saat menyalami tamu yang jumlah belasan orang.

Inilah 10 Buku Teraneh yang Pernah Ditulis Manusia, Ada yang Diikat dengan Kulit Manusia, Ngeri

SHOLAT SUBUH: Bacaan atau Lafadz Niat dari Shalat Sunnah Qobliyah Subuh 2 Rakaat

Kunci Jawaban Tematik 6 Kelas 3 SD/MI Subtema 1 Pembelajaran 4 Halaman 35-37: Air Sumber Energi

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD/MI Subtema 1 Pembelajaran 5 Hal. 41 -47: Bensin Sumber Energi Mobil

Ketika ditanya siapa penerusnya, Raja Boti menunjuk anak lelaki kecil berusia sekitar 4 tahun yang duduk di sampingnya. "Dia penerus saya," ujar Boti yang kini berusia 47 tahun.

Raja Boti yang berambut panjang namun di konde itu juga mengaku belum menikah. Para tamu yang datang dilayani dengan baik oleh adik-adik kandung Raja yang menyiapkan makanan dan minuman teh untuk tamu.

Setiap tamu yang datang juga dijamu sirih dan kapur. Namun tamu yang tak berkenan makan sirih, tetap dihargai Raja.

"Raja baru mengizinkan kita berfoto setelah kita minum teh habis, Ayo habiskan tehnya agar bisa berfoto dengan raja," pinta Yabes.

Tak Ada Pencuri

Kepada Tribunnews, Ansel menjelaskan bahwa di Boti tak ada pencuri. Hewan ternak yang tak diberi kandang pun tak pernah ada yang mencuri.

"Tak hanya sapi, kambing, kendaraan milik warga di jalanan pun tak ada yang mencuri," jelas Ansel.

Saat bertemu Raja Boti, Tribunnews menanyakan perihal pencuri di Boti. Dengan bahasa Dawan, Raja Boti, membenarkan bahwa di Boti tidak ada pencuri.

"Kalau ada yang mencuri kambing, kita beri mereka kambing agar sama dengan warga lain," jelas Raja Boti dengan nada tenang penuh wibawa.

Sedangkan jika ada warga yang mencuri hasil kebun, maka pencuri tersebut diberikan tanah agar bisa berkebun dan memiliki hasil sendiri.

"Kita berikan tanah agar bisa berkebun sendiri," ujar Raja Boti yang memiliki rambut panjang di konde ini.

Raja Boti juga melarang warga berburu burung di perkampungan. "Kalau berburu hewan atau burung, kami di hutan. Kalau berburu di kampung, hewan akan punah," jelas Ansel.

Inilah 10 Buku Teraneh yang Pernah Ditulis Manusia, Ada yang Diikat dengan Kulit Manusia, Ngeri

SHOLAT SUBUH: Bacaan atau Lafadz Niat dari Shalat Sunnah Qobliyah Subuh 2 Rakaat

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD/MI Subtema 1 Pembelajaran 5 Hal. 41 -47: Bensin Sumber Energi Mobil

Untuk mengajarkan nilai kebaikan tersebut, Raja Boti setiap tanggal 9 membuat pertemuan dengan rakyatnya. Di pertemuan itulah Raja menyampaikan pesan dan arahan agar masyarakat berbuat baik, bercocok tanam, serta membuat kerajinan.

Hasilnya, di kawasan Rumah Raja dibangun satu rumah untuk menjual hasil kerajinan warga Boti. Ada gelang dari kuningan, perunggu hingga gelang dari akar tanaman di Boti serta souvenir lain.

Bertani

Kepala Sekolah SD GMIT Boti, Mikel Selan menjelaskan, hampir seluruh warga Boti berprofesi sebagai petani. Mereka menanam Jagung, ubi dan kacang.

Karena hujan hanya paling lama 3-4 bulan, petani hanya bisa menanam jagung sekali dalam setahun.

"Makanan pokok di Boti yaitu Bose (nasi jagung)," jelas Mikel Selan.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, setiap musim kemarau seperti sekarang, warga harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer menuju mata air. Atau sebagian mengambil air dari aliran sungai Putih yang masih mengalir kecil.

Untuk menambah penghasilan, warga memelihara sapi dan babi. Agar sapi dan hewan peliharaan tidak kabur ke hutan, di ujung kampung biasanya dipasang pagar mirip gerbang dan diberi pintu.

Inilah 10 Buku Teraneh yang Pernah Ditulis Manusia, Ada yang Diikat dengan Kulit Manusia, Ngeri

SHOLAT SUBUH: Bacaan atau Lafadz Niat dari Shalat Sunnah Qobliyah Subuh 2 Rakaat

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 157, 158, 161, 162, 163, 164, dan 165: Perajin Batik Osing

"Kalau kita lewat, buka dulu pintu lalu tutup lagi. Agar hewan tidak keluar atau hewan liar tidak masu ke kampung," jelas Ansel.

Selain bertani dan berkebun, para laki-laki di Boti juga berburu hewan di hutan. "Di hutan banyak babi hutan. Kita berburu babi untuk dimakan," jelas Ansel, Warga Boti yang baru tahun ini tamat SMA.

Sedangkan aktifitas perempuan Boti yakni mengurus anak dan membersihkan rumah. Mereka juga membuat kain tenun khas Timor.

https://intisari.grid.id/read/031798264/cerita-unik-suku-boti-dari-pedalaman-ntt-pencuri-tak-pernah-dihukum-tapi-justru-dimodali-agar-tak-mencuri-lagi?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved