IRONIS! Bupati Terpilih Sabu Raijua Mengaku WNI, Kedubes AS Bilang Orient Warga AS, Mana Yang Benar?
Di hadapan awak media, Orient menyampaikan permintaan maafnya serta menegaskan bahwa dirinya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Dalam suratnya, Bawaslu Sabu Raijua menanyakan status kewarganegaraan Orient Patriot Riwu Kore yang dibalas Kedubes AS bahwa yang bersangkutan merupakan warga negara Amerika Serikat.
Atas jawaban itulah, muncul spekulasi bahwa Orient memiliki dua status kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Warga Negara Indonesia (WNI).
Dari spekulasi itu lantas muncul pelbagai dugaan tentang hal yang dilakukan sosok tersebut untuk memuluskan upayanya mengikuti Pilkada Sabu Raijua.
Sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Sabu Raijua menyatakan Orient Patriot Riwu Kore merupakan warga negara Amerika Serikat.
Hal itu terungkap setelah Bawaslu Sabu Raijua menerima balasan surat elektronik dari Kedubes Amerika Serikat mengenai status kewarganegaraan Orient Patriot Riwu Kore, pada 1 Februari 2021.
Sementara itu, Ketua KPU Sabu Raijua Kirenius Padji mengatakan, saat mendaftar sebagai peserta pilkada di daerah itu, Orient menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) warga negara Indonesia dan beralamat di Kota Kupang.
KPU Sabu Raijua juga mengklarifikasi keabsahan KTP itu ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Kupang.
Surat klarifikasi dari Dukcapil Kota Kupang itu dikeluarkan pada 16 September 2020.
Surat itu ditandatangani Kepala Dukcapil Kota Kupang Agus Ririmase.
Dalam surat itu tertulis Orient merupakan warga RT 003 RW 001, Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
“Dukcapil Kota Kupang sudah mengeluarkan berita acara tentang keabsahan KTP,” kata dia.

Tito Karnavian Akan Dipanggil Komisi II DPR RI
Polemik Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient Patriot Riwu Kore yang dikabarkan berstatus warga negara Amerika Serikat (AS) berbuntut panjang.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akan dipanggil Komisi II DPR.
"Saya usulkan kepada Ketua Komisi II, agar secepatnya memanggil Mendagri untuk membahas kejadian ini," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim saat dihubungi, Jakarta, Kamis (4/2/2021).