Tenggelam di Wae Pesi Reo, Risky Ditemukan tak Bernyawa Oleh Nelayan di Pantai Luwuk Matim
Risky Aditya Rifai Karim (13) seorang pelajar dengan alamat Pondok Pasentren Pancasila Reo, Kelurahan Mata Air, Kacamatan Reok
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Risky Aditya Rifai Karim (13) seorang pelajar dengan alamat Pondok Pasentren Pancasila Reo, Kelurahan Mata Air, Kacamatan Reok, Kabupaten Manggarai, tenggelam di Wae Pesi tepatnya di belakang Pondok Pasentren Pancasila Reo, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Rabu (3/2/2021) sekitar pukul 17.20 Wita, akhirnya sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH.,S.IK, melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda I Made Budiarsa menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (5/2/2021) pagi.
• KABAR GEMBIRA: 188 Orang Pasien Covid-19 di Sumba Timur Sembuh
Budiarsa menjelaskan, jenazah Risky ditemukan oleh Vinsensius Jumat (32) yang merupakan seorang nelayan warga Kampung Luwuk Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai. Vinsensius menemukan jenazah korban Risky di Pesisir Pantai Kampung Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kamis (4/2/2021) pukul 23.00 Wita.
Budiarsa juga menjelaskan, kronologis penemuan jenazah korban dimana pada pukul 23.00 Wita, Vinsensius hendak pergi mencari ikan, setibanya di pesisir pantai Luwuk dirinya melihat jenazah tergeletak dengan posisi terlentang tanpa baju hanya mengenakan celana panjang warna coklat dan sabuk (ikat pinggang) warna hitam.
• Kasus Positif Covid-19 di Manggarai Timur Bertambah 42 Total 62 Orang
Saat itu juga Vinsensius langsung kembali ke Kampung Luwuk dan menyampaikan ke Efridus Suhardi sebagai Ketua RT Kampung Luwuk. Setelah mendengar penyampaiyan tersebut keduanya langsung meminta bantuan warga lain Ade Parera untuk mengambil gambar jenazah dan mengirim kepada kenalan maupun pihak kuluarga jenazah.
Setelah mengambil gambar, Ade langsung menghubungi dan mengirim foto jenazah via WA kepada Norman yang selanjutnya menunjukan foto tersebut kepada Kelurga korban. Pihak keluarga membenarkan foto yang ditunjuk adalah foto korban Risky.
Budiarsa mengatakan, kemudian pada pukul 23.30 Wita, 4 orang anggota Polsek Reo, 3 orang Anggota Sat Pol Air, 2 orang anggota Koramil 1612-03 Reo dan 7 anggota Basarnas yang dipimpin Waka Polsek Reo Ipda Paksedis P. Sogen berangkat menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah. Jenazah dievakusi dari TKP langsung menuju ke Puskesmas Reo untuk dilakukan Visum et Repertum.
Dari hasil visum dilakukan oleh dr. Husnawati, kata Budiarsa, disimpulkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasaan pada tubuh korban Risky. Usai visum, jenazah diantar menggunakan mobil patroli Polsek Reo untuk diserahkan kepada orang tua korban.
"Saat ini jenazah Risky disemayamkan di rumah orang tuanya Rifai Karim dan direncanakan akan dikebumikan pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2021 pukul 10.00 Wita,"kata Budiarsa
Sebelumnya Budiarsa juga menjelaskan kronologis peristiwa korban tenggelam itu, berdasarkan keterangan para saksi mata yakni Muhamad Putra Mansah (12), Syabillylah Muhamad Yakup (13), Salimun Hafis (13) dan Muhamad Al Fatir (13), sekitar pukul 17.00 Wita setelah selesai melaksanakan piket masjid para saksi dan korban berangkat menuju kearah belakang Pondok Pasentren tepatnya di Sungai Wae Pesi untuk mandi bersama sebelum melaksanakan sholat maghrib.
Setibanya di pinggir Sungai Korban dan para saksi mandi bersama dengan cara memegang seutas tali nilon yang terikat pada tiang Tangga yang kemudian melompat ke arah sungai. Seketika itu juga tali yang terikat pada tiang tangga yang menghubungkan Pondok Pasentren dengan Sungai Wae Pesi terlepas sehinga korban dan para saksi langsung terbawa arus sungai.
Saat terbawa arus Korban sempat berpegangan tangan dengan saksi Muhamad Putra Mansah, namun karena arus sungai yang sangat deras keduanya terhempas dan berusaha berenang ke tepi sungai.
Saat yang bertepatan juga Ahmad Madi yang sedang melintas menggunakan perahu kecil melihat saksi Muhamad dan langsung menolongnya, sedangkan ke tiga saksi lainya berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke arah pinggir sungai.
Budiarsa juga menyebutkan, jarak tempat mandi korban dengan tempat Ahmad Madi menyalamatkan saksi Muhamad Putra Mansah sekitar 200 meter. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)