Pemda Manggarai Beri Bantuan Duka Cita Untuk Keluarga Korban Risky
Pemerintah Daerah ( Pemda) Manggarai memberikan santunan atau bantuan duka cita kepada keluarga korban Risky Aditya Rifai Karim (13)
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG----Pihak Pemerintah Daerah ( Pemda) Manggarai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Manggarai memberikan santunan atau bantuan duka cita kepada keluarga korban Risky Aditya Rifai Karim (13).
Risky adalah seorang pelajar dengan alamat Pondok Pasentren Pancasila Reo, Kelurahan Mata Air, Kacamatan Reok, Kabupaten Manggarai, tenggelam di sungai Wae Pesi tepatnya di belakang Pondok Pasentren Pancasila Reo, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, Rabu (3/2/2021) sekitar pukul 17.20 Wita, akhirnya sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa Vinsensius Jumat (32) yang merupakan seorang nelayan warga di Pesisir Pantai Kampung Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kamis (4/2/2021) pukul 23.00 Wita.
• PLN Hadirkan Stasiun Pengisian Energi Listrik di Sumba Timur
Bantuan duka cita itu diserahkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Manggarai, Liber Habut mewakili Bupati Manggarai, Deno Kamelus kepada keluarga korban. Penyerahan bantuan itu disaksikan oleh Camat Reok, Kapolsek Reo, Danramil Reo, Pol Air dan Tim Basarnas, Tokoh Agama Islam Reo.
Kepala BPBD Kabupaten Manggarai, Liber Habut, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (5/2/2021) mengatakan, bantuan duka cita itu berupa Uang Wae Lu'u senilai Rp 1.500.000 dan beras 50 Kg. Keluarga Korban saat menerima bantuan itu menyampaikn terima kasih kepada Bupati Manggarai.
• Dosen dan Pegawai Politani Kupang Ikuti Sosialisasi SPT Tahunan
Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH.,S.IK, melalui Kasubag Humas Polres Manggarai, Ipda I Made Budiarsa, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (5/2/2021) pagi, menjelaskan,
jenazah Risky ditemukan oleh Vinsensius Jumat (32) yang merupakan seorang nelayan warga Kampung Luwuk Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai. Vinsensius menemukan jenazah korban Risky di Pesisir Pantai Kampung Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Kamis (4/2/2021) pukul 23.00 Wita.
Budiarsa juga menjelaskan, kronologis penemuan jenazah korban dimana pada pukul 23.00 Wita, Vinsensius hendak pergi mencari ikan, setibanya di pesisir pantai Luwuk dirinya melihat jenazah tergeletak dengan posisi terlentang tanpa baju hanya mengenakan celana panjang warna coklat dan sabuk (ikat pinggang) warna hitam.
Saat itu juga Vinsensius langsung kembali ke Kampung Luwuk dan menyampaikan ke Efridus Suhardi sebagai Ketua RT Kampung Luwuk. Setelah mendengar penyampaiyan tersebut keduanya langsung meminta bantuan warga lain Ade Parera untuk mengambil gambar jenazah dan mengirim kepada kenalan maupun pihak kuluarga jenazah.
Setelah mengambil gambar, Ade langsung menghubungi dan mengirim foto jenazah via WA kepada Norman yang selanjutnya menunjukan foto tersebut kepada Kelurga korban. Pihak keluarga membenarkan foto yang ditunjuk adalah foto korban Risky.
Budiarsa mengatakan, kemudian pada pukul 23.30 Wita, 4 orang anggota Polsek Reo, 3 orang Anggota Sat Pol Air, 2 orang anggota Koramil 1612-03 Reo dan 7 anggota Basarnas yang dipimpin Waka Polsek Reo Ipda Paksedis P. Sogen berangkat menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah. Jenazah dievakusi dari TKP langsung menuju ke Puskesmas Reo untuk dilakukan Visum et Repertum.
Dari hasil visum dilakukan oleh dr. Husnawati, kata Budiarsa, disimpulkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasaan pada tubuh korban Risky. Usai visum, jenazah diantar menggunakan mobil patroli Polsek Reo untuk diserahkan kepada orang tua korban.
"Saat ini jenazah Risky disemayamkan di rumah orang tuanya Rifai Karim dan direncanakan akan dikebumikan pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2021 pukul 10.00 Wita,"kata Budiarsa
Sebelumnya Budiarsa juga menjelaskan kronologis peristiwa korban tenggelam itu, berdasarkan keterangan para saksi mata yakni Muhamad Putra Mansah (12), Syabillylah Muhamad Yakup (13), Salimun Hafis (13) dan Muhamad Al Fatir (13), sekitar pukul 17.00 Wita setelah selesai melaksanakan piket masjid para saksi dan korban berangkat menuju kearah belakang Pondok Pasentren tepatnya di Sungai Wae Pesi untuk mandi bersama sebelum melaksanakan sholat maghrib.
Setibanya di pinggir Sungai Korban dan para saksi mandi bersama dengan cara memegang seutas tali nilon yang terikat pada tiang Tangga yang kemudian melompat ke arah sungai. Seketika itu juga tali yang terikat pada tiang tangga yang menghubungkan Pondok Pasentren dengan Sungai Wae Pesi terlepas sehinga korban dan para saksi langsung terbawa arus sungai.
Saat terbawa arus Korban sempat berpegangan tangan dengan saksi Muhamad Putra Mansah, namun karena arus sungai yang sangat deras keduanya terhempas dan berusaha berenang ke tepi sungai.
Saat yang bertepatan juga Ahmad Madi yang sedang melintas menggunakan perahu kecil melihat saksi Muhamad dan langsung menolongnya, sedangkan ke tiga saksi lainya berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke arah pinggir sungai.
Budiarsa juga menyebutkan, jarak tempat mandi korban dengan tempat Ahmad Madi menyalamatkan saksi Muhamad Putra Mansah sekitar 200 meter. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)