Alat Pembakar Rusak, Sampah Medis Menumpuk Di RST Wirasakti Kupang

Alat pembakar sampah milik PT Semen Kupang atau ensinatoe yang selama ini biasa melayani proses pembakaran sampah medis rusak

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi
Limbah sampah 

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Alat pembakar sampah milik PT Semen Kupang atau ensinatoe yang selama ini biasa melayani proses pembakaran sampah medis di sejumlah Rumah Sakit di Kota Kupang, rusak sejak sebulan lalu.

Hal ini, menyebabkan sampah-sampah medis yang berada di rumah sakit tidak bisa di angkut untuk di musnahkan pada tempat tersebut.

Kaurtuud Rumah Sakit Tentara (RST) Wirasakti Kupang, Kandidus Oni, di Rumah sakit Wirasakti, hampir sebulan ini sampah medis tidak bisa diangkut untuk di bakar pada tempatnya akibat alat pada PT semen yang rusak.

Diduga Mau Genjot PAD, Biaya Retribusi Buruh Pelabuhan Lewoleba Melonjak Drastis

" Sejak satu bulan terkahir tempat pembakaran itu rusak, sehingga sekarang sampah medis RS wirasakti menumpuk digudang", ujarnya kepada Pos Kupang, Jumat (05/02/21).

Ia mengatakan, sesuai alurnya, pihak PT semen Kupang akan melakukan pengangkutan sendiri pada rumah sakit wirasakti dan dibawah ke tempat pembakaran untuk dimusnahkan.

Ucapan Terakhir Pilot Captain Afwan ke Menara ATC, KNKT Ungkap Kejanggalan: Pesawat Belok Kiri

Biasanya, lanjut Kandidus, sampah ini angkut oleh pihak PT semen seminggu sekali atau dua minggu sekali tergantung jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit ini.

"Sampah Medis yang diangkut itu dibayae dengan harga per kilo 18.000, rinciannya, 10.000 untuk pembakaran dan 8.000 untuk angkutan transportasi" tandasnya.

Untuk RS wirasakti sendiri, menurutnya bisa menghasilkan sampah medis sebanyak 500 kilogram hingga satu ton per tiap bulan.

Ia mengaku alat pembakaran ini sebelumnya ada dua tempat yaitu di PT semen Kupang dan RS Boromeus, namun di RS Boromeus alat tersebut juga telah rusak sehingga selama ini semua rumah sakit hanya menggunakan satu alat pembakar milik PT semen Kupang.

Dinas kesehatan kota Kupang dan Pemprov NTT, katanya, telah dilakukan koordinasi oleh pihak RST wirasakti terkait hal ini dan berencana akan menindaklanjuti persoalan ini agar secepatnya bisa teratasi, jelas Kandidus.

Ia berharap respon cepat dari pemprov dan pemkot agar persoalan semacam ini segera adanya solusi, dikarenkan jumlah rumah sakit di kota Kupang sendiri cukup banyak sehingga tidak bisa hanya mengandalkan satu tempat pembakaran sampah medis.

"Kita harap secepatnya. Kalau kita buang sembarang salah, tidak buang penumpukan"Tutupnya. (Laporan reporter POS- KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved