Jatuh dari Atap Pabrik, Buruh PT. MSM Meninggal Seketika
Kasus ini murni kecelakaan kerja dan sudah ada komunikasi yang baik antara PT. MSM dan pihak keluarga korban.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso

Jatuh dari Atap Pabrik, Buruh PT. MSM Meninggal Seketika
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Robianton Naga salah satu buruh di PT. Muria Sumba Manis (MSM) meninggal dunia seketika akibat terjatuh dari atap bangunan pabrik di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Senin (1/2/2021).
Kasus ini murni kecelakaan kerja dan sudah ada komunikasi yang baik antara PT. MSM dan pihak keluarga korban.
Kapolres Sumba Timur, AKBP. Handrio Wicaksono, S.IK yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Sumba Timur, IPDA. Syamsudin Noor, menyampaikan hal ini kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (3/2/2021).
Korban adalah warga RT 15/RW 08 , Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur.
Menurut Noor, kasus kecelakaan kerja yang mengakibatkan orang meninggal dunia itu terjadi di lokasi bangunan pabrik milik dari PT. MSM di Desa Wanga, Kecamatan, Umalulu, Kabupaten Sumba Timur pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 15.45 wita.
Dijelaskan, sesuai keterangan beberapa saksi mata, antara lain Mikail Wila yang juga adalah buruh dengan alamat Desa Patawang, Umalulu mengatakan,
saat itu dirinya sedang bekerja di lokasi bangunan yanh sama dengan korban tetapi berbeda jenis pekerjaan.
"Saat itu, tiba-tiba ada angin kencang dan saat itu Mikail Wila melihat ke arah korban yang jaraknya tidak jauh dan terlihat korban jatuh dari atap bangunan, sambil berusaha mengaitkan Gancu Pengaman tetapi tidak berhasil. Karena tidak berhasil, maka korban pun jatuh langsung ke lantai bangunan yang ketinggiannya sekitar 16 meter," kata Noor.
Dijelaskan, sesuai keterangan saksi tersebut, bahwa saat itu korban sedang mengerjakan pemasangan atap dari seng yang ukurannya panjang 38 meter dan lebar 1 meter. Diduga korban tidak kuat menahan seng yang ditiup angin kencang serta lalai dalam menggunakan Gancu Pengaman.
"Saat itu ada dua orang kawan kerja korban yang ikut terjatuh tetapi tidak sampai ke lantai dan hanya bergelantungan karena dibantu oleh Gancu Pengaman yang sudah terpasang," katanya.
Noor mengatakan, saat itu, setelah saksi Mikail Wila melihat korban jatuh, saksi Mikail Wila langsung berteriak memberitahu kawan buruh yang lain dan langsung memberikan pertolongan dengan menaikkan korban ke mobil untuk dibawa ke Puskesmas Melolo.
Namun, lanjutnya, baru berjalan sekitar 600 meter dari lokasi PT. MSM, korban menghembuskan nafas terakhir dan tetap korban dibawa ke Puskesmas Melolo.
Noor mengatakan, saksi lainnya, Ari Lobo, yang juga sebagai buruh dengan alamat Desa Patawang juga memberikan keterangan sama seperti yang disampaikan saksi Mikail Wila.
Sedangkan, saksi ketiga, Suryo Purnomo mengatakan, dirinya mengetahui kejadian tersebut melalui suara Radio/ HT karena saat itu dirinya sedang berada di bagian luar bangunan/gedung. Saat itu Purnomo langsung berlari kedalam dan melihat korban sudah tergeletak di lantai dalam kondisi berdarah pada bagian kepala.
Dikatakan, jenazah korban rencananya dimakamkan pada Rabu (3/2/2021). Bahkan, peristiwa ini, sudah ada komunikasi yang baik antara pihak PT. MSM dan keluarga korban, yang mana pihak perusahaan bersedia membantu biaya pemakaman korban maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan hak-hak korban dalam bidang ketenagakerjaan.
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Ingin Sidang Tilang Kendaraan Dihapus, Sudah Datangi MA
Baca juga: Wabup Langoday Jadi Orang Pertama di Lembata Terima Vaksin Sinovac
Baca juga: Vaksin Covid-19 Bagi Nakes di Belu Dilakukan Minggu Pertama Febuari 2021
Noor mengatakan, pihak keluarga korban juga berharap ada kepedulian dan perhatian dari PT.MSM terhadap korban /keluarga korban dan meminta pihak perusahaan agar lebih baik lagi dalam melakukan kontrol dan pengawasan di lokasi kerja agar bisa meminimalisir kejadian yang sama sehingga tidak terjadi lagi diwaktu yang akan datang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)