Gadis di NTT yang Hina Petugas Kesehatan Ditangkap Polisi, Ini Motifnya

Gadis kelas sembilan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Kupang ini berinisial GSDS. Dua video yang dibuat itu

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Pelaku saat diamankan polisi di kediamannya 

Gadis di NTT yang Hina Petugas Kesehatan Ditangkap Polisi, Ini Motifnya

POS.KUPANG.COM|KUPANG-- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Nusa Tenggara Timur mengamankan seorang gadis yang membuat konten video ujaran kebencian, terhadap tenaga medis dan pemerintah tentang penanganan virus covid-19, Minggu (31/1/2021) petang. 

Gadis kelas sembilan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Kupang ini berinisial GSDS. Dua video yang dibuat itu kemudian dengan cepat beredar luas di facebook dan grup-grup whatsapp warga Kupang. 

"Kita amankan di rumahnya. Dia mengakui bahwa kedua video tersebut dia sendiri yang buat di ruangan ADL (Aktifitas Dalling Liffing), UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra Dan Karya Wanita, Dinas Sosial NTT. Namun Ia mengaku tidak pernah menyebarkan vidio tersebut," ujar Kabid Humas Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Polda NTT, Minggu (31/1/2021).

Menurut dia, motif pelaku membuat video itu karena menonton video seorang pasien Covid-19 di RSUD Naibonat yang meninggal dunia, namun ditempatkan bergabung dengan pasien lain. Meski demikian, pelaku tidak mengetahui siapa yang menyebarluaskan video-video tersebut.

"Pelaku membuatkan enam video terkait covid-19 namun yang viral hanya dua video, yaitu video soal covid-19 hoax dan dokter beserta perawat goblok," katanya.

Atas perbuatannya, GSDS dijerat dengan Pasal 45A ayat (2) UU 19/2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp1 miliar.

Gangguan Mental

Sementara itu, ayah pelaku, Floriano Da Silva, anaknya itu sudah lama mengalami sakit. Mewakili anaknya, ia meminta maaf kepada seluruh masyarakat, tenaga medis dan pemerintah Nusa Tenggara Timur, yang merasa dirugikan dengan video yang dibuat anaknya itu.

"Saya sangat menyesal dengan perbuatan anak saya. Sebagai orangtua saya minta maaf kepada masyarakat, tenaga medis dan pemerintah Indonesia khususnya NTT. Dia sudah lama sakit, pak Kapolda, saya minta maaf semoga bisa dipertimbangkan," pinta Floriano. 
(Laporan Reporter Pos Kupang, Amar Ola Keda) 

3 Lampiran 

 

BalasTeruskan

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved