Sadar Akan Bahaya Covid-19, Bupati Ngada Terpilih Jalani Isolasi Mandiri di Kemah Tabor
Sadar akan bahaya Covid-19, Bupati Ngada terpilih jalani isolasi mandiri di Kemah Tabor
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Sadar akan bahaya Covid-19, Bupati Ngada terpilih jalani isolasi mandiri di Kemah Tabor
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Bupati Ngada terpilih, Andreas Paru menjalani isolasi mandiri di Rumah Ret-ret Kemah Tabor, Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.
Pilihan untuk menjalani masa isolasi mandiri di Kemah Tabor merupakan pilihan sadar yang dilakukan oleh Ketua DPD Golkar Kabupaten Ngada tersebut setelah pulang dari Papua.
Meski mengantongi surat keterangan negatif rapid antigen, dirinya tetap menjalani isolasi karena takut terpapar kepada anggota keluarga yang lain.
Baca juga: Pemprov NTT Fasilitasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Saat ditemui di Kemah Tabor, Jumat (29/1/2021) Andreas Paru yang ditemani oleh istrinya tercinta menceritakan terkait riwayat perjalanannya dari Papua.
Setelah dilakukan pemeriksaan rapid antigen dan hasilnya negatif pada, Rabu (27/1/2021), dirinya dizinkan oleh petugas di Papua untuk pulang ke Bajawa.
Karena menyadari akan bahaya virus corona yang mungkin saja bisa terpapar pada saat perjalanan, maka dirinya memilih menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Update Covid-19 NTT : Nyaris Tembus Angka 5 Ribu Kasus
Sebab perjalanan dari Papua ke Jakarta membutuhkan waktu lima jam penerbangan, transit di Jakarta semalam, setelah itu dilanjutkan ke Labuan Bajo, trabsif di Bali, lalu ke Bandara Soa.
"Sehingga tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan bisa saja terpapar. Oleh karena itu, keputusan yang saya ambil setiba di Soa, saya tidak mampir ke rumah orangtua, saya langsung ke Kemah Tabor untuk menjalani isolasi mandiri," ungkapnya.
Andreas mengatakan, tujuan dari isolasi mandiri tersebut dilakukan supaya apabila dirinya terpapar covid, maka tidak akan terpapar kepada orang lain.
"Dan saya akan melakukan isolasi secara mandiri ini selama 14 hari sebagaimana ketentuan protokol kesehatan covid-19," ujarnya.
Andreas mengatakan, setelah menjalani masa isolasi mandiri selama 14 hari, maka dirinya akan kembali melakukan rapid antigen untuk yang kedua kalinya. Setelah rapid antigen dinyatakan negatif baru kembali bergabung dengan keluarga besar dan masyarakat umum lainnya.
"Jadi pertimbangan sangat sederhana, bahwa kita ini bisa saja terkena virus. Nah supaya kita bisa aman dan orang lain bisa nyaman, maka sesuai langkah adalah isolasi mandiri," ungkapnya.
Kemah Tabor Nyaman
Mantan perwira polisi itu menjelaskan bahwa, dirinya memilih untuk menjalani isolasi mandiri di Kemah Tabor, karena tempat tersebut sangat nyaman. Sebab saat ini, Kemah Tabor belum dibuka untuk kegiatan umum lainnya.