DKI Jakarta

Rustam Effendi Blak-blakan Buka Aib Konflik dengan Ahok! Wali Kota Jakarta Utara Mundur Dikritik BTP

Kini Rustam Effendi pada satu kesempatan mengungkap penyebab dirinya mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara tahun 2016 silam.

Editor: Benny Dasman
KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/2/2016). 

POS KUPANG, COM - Masih ingat dengan Rustam Effendi, mantan Wali Kota Jakarta Utara yang mundur dari jabatan usai konflik dengan Ahok?

Kini Rustam Effendi pada satu kesempatan mengungkap penyebab dirinya mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara tahun 2016 silam.

Rustam Effendi memilih mundur dari jabatan karena perbedaan sikap antara dirinya dan Ahok yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Setelah lima tahun berlalu, Rustam Effendi akhirnya membuka aib di balik perbedaan sikap dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Seperti diketahui, Rustam Effendi tahun 2016 mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara setelah sempat dikritik secara terbuka oleh Gubernur DKI Jakarta yang saat itu dijabat Ahok.

Ahok, saat itu, secara terbuka menyebut Rustam Effendi tidak mendukung programnya mengatasi banjir di Jakarta.

Sementara mantan Wali Kota Jakarta Barat itu mengaku telah bekerja secara maksimal untuk memastikan program penanganan banjir di Jakarta Utara berjalan dengan baik.

Karena dianggap tak becus kerja dan Dikritik secara terbuka, Rustam Effendi saat itu milih mundur dan menjadi salah satu pejabat Pemprov DKI Jakarta yang mundur pada era kepemimpinan Ahok.

Dalam perbicangan khusus dengan Warkotalive.com di Kembangan, Jakarta Barat, Rustam Effendi yang kini menjadi Ketua PMI DKI Jakarta itu membongkar rahasia di balik kemundurannya tersebut.

Saat itu Rustam mengaku berbeda pandangan dengan Ahok soal rencana penertiban di salah satu wilayahnya saat itu.

"Ya saat saya mundur dari Wali Kota Jakarta Utara itu ada beda pemahaman dengan Pak Gubernur. Polanya sama tapi hanya memang strateginya yang berbeda," kata Rustam Effendi ditemui beberapa waktu lalu.

Rustam mengisahkan, saat itu Jakarta Utara tengah terjadi proses penertiban, terutama penertiban kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta Utara.

Ia menghendaki proses penertiban itu dilakukan dengan pola tertentu, yaitu didahului dengan pendekatan secara persuasif.

Hanya saja, Ahok saat ini meminta untuk segera dilakukan upaya penertiban.

Atas dasar beda pandangan ini, Rustam pada akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved