Pemprov Bantu Hidro Oxy Wagub Josef Sidak Empat Rumah Sakit

Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) mengatasi krisis oksigen yang dialami rumah sakit di Kota Kupang dengan menyalurkan Hidro Oxy Spray

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi memberikan Hidro Oxy Spray kepada Direktur RS SK Lerik Kota Kupang, dr. Marsiana Halek saat memantau penanganan pasien Covid 19 di rumah sakit itu, Kamis (28/1/2021). 

Terjadi peningkatan secara drastis kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir. Kasus melonjak 2 kali lipat dari kasus Desember 2020. Tercatat 45,9 persen kasus Covid-19 muncul Januari 2021.

Menurut Wagub Josef, kondisi tersebut sudah berada pada level tanggap darurat. "Ini sudah tanggap darurat," tandasnya.

Dalam kondisi yang disebutnya sebagai masa transisi ini, maka keselamatan manusia harus diletakkan di atas segalanya. "Masa transisi ini maka keselamatan manusia diatas segalanya, salus populi suprema lex," ujarnya.

Saat berada di Rumah Sakit SK Lerik, Wagub Josef sempat melayat seorang tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19. Wagub Perawat berusia 50 tahun itu meninggal dengan comorbid. Ia memberi penghiburan dan semangat kepada tenaga kesehatan yang berduka di depan lobi rumah sakit.

"Saya akan bicara dengan wali kota agar tenaga kesehatan diberikan vitamin yang cukup tinggi, perhatian yang cukup dan insentif mereka harus lancar," ujarnya.

Tanggapan Ombudsman

Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton menanggapi kelangkaan oksigen yang dialami rumah sakit di Kota Kupang. Menurutnya, krisi oksigen saat ini diakibatkan karena melonjaknya kebutuhan oksigen untuk pasien di awal Januari 2021.

Kamis kemarin, Darius mengunjungi Rumah Sakit St Carolus Borromeus Belo guna mendapatkan informasi ketersediaan oksigen.

Menurut Darius, stok oksigen di 12 RS Kota Kupang memang sedang menjadi persoalan tersendiri karena lonjakan pasien di IGD Rumah Sakit dengan saturasi oksigen minim di bulan Januari. Sehingga suplaiyer di Kota Kupang pun sulit untuk melayani permintaan sebanyak itu.

"Lonjakan pasien ini menyebabkan kebutuhan harian oksigen dari 12 rumah sakit Kota Kupang turut melonjak mencapai 450-500 tabung perhari. Disisi lain, sementara suplayer oksigen hanya mampu menyediakan 200-250 tabung oksigen perhari," kata Darius.

Darius mengaku telah berkoordinasi ke Pemprov NTT. Menurutnya, defisit oksigen ini telah difasilitasi Pemprov NTT dengan mendatangkan penyedia oksigen dari luar NTT, hanya saja suplayer baru bisa mendatangkan tabung oksigen pada awal Febuari.

"Semoga saja pada akhir Januari hingga awal Februari nanti tidak ada lagi lonjakan pasien yang bisa saja berpotensi ditutupnya layanan IGD di RS Kota Kupang," imbuh Darius.

Terpisah, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Vinsen Belawa Making, SKM, M.Kes mengatakan, kelangkaan oksigen saat ini menjadi masalah bagi para pasien di rumah sakit.

"Oksigen sebagai hal yang terpenting atau vital bagi pasien yang mengalami gangguan pernapasan, terutama pasien Covid-19. Hal ini dapat berpengaruh dalam proses perawatan hingga berujung kematian," katanya.

Sekretaris Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTT ini berharap pemerintah bekerja lebih keras lagi dalam menangani persoalan kelangkaan oksigen.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved