Lansia Asal Nagekeo Meninggal di RUSD Ende, Mau Dibawa ke Nangaroro Tapi "Ditolak"

AS ke RSUD Ende untuk memeriksakan diri sekitar pukul 10.00 Wita, dengan keluhan sesak nafas dan batuk.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI.
Direktris RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari. 

Namun, di sisi lain, Gaspar katakan, jika dimakamkan di Nangaroro maka akan menemui banyak kendala, salah satunya soal peralatan. Peralatan yang dimaksud Gaspar, yakni eksavator untuk menggali kubur.

Menurutnya, eksavator cukup jauh dari lokasi, sementara itu tronton untuk mengangkut eksavator tengah berada di Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.

Gaspar juga mengaku was-was karena belum tau persis apakah masyarakat setempat menolak jenazah atau tidak.

"Saya sebagai camat terima tetapi masyarakat ini kan kita tidak tau, apalagi tengah malam dan langsung kubur, kita mau kerahkan orang bagaimana," kata Gaspar.

Baca juga: GEGARA Adegan Aldebaran Bonceng Andin Pakai Moge, Rating Ikatan Cinta RCTI Pecahkan Rekor Lagi, Wow!

Baca juga: 7 Tips Praktis Mengatasi Kulit Berjerawat

Baca juga: Baca Lafaz Sunnah Rasulullah Ini Supaya Hidup Penuh Berkah dan Diberikan Keselamatan Sepanjang Hari

Baca juga: Begini Caranya Mengatasi Mual dan Muntah di Awal Kehamilan  

Hal lain, kata Gaspar, soal protokol kesehatan. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana protokol kesehatan penanganan pasien probable. "Apakah bisa bawa ke sini atau dikuburkan di Ende saja," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved