Viral Media Sosial

Mengejutkan! Tuan Guru Bajang Sebut Ada Fenomena Baru yang Muncul di Indonesia, Apakah Itu?

Mengejutkan! Tuan Guru Bajang Sebut Ada Fenomena Baru yang Muncul di Indonesia, Apakah Itu?

Editor: Gordy Donofan
KOMPAS.com/JESSI CARINA
Ketua Korbid Keumatan DPP Partai Golkar Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi di Posko Cemara, Kamis (7/2/2019). 

Mengejutkan! Tuan Guru Bajang Sebut Ada Fenomena Baru yang Muncul di Indonesia, Apakah Itu?

POS-KUPANG.COM -- Mengejutkan! Tuan Guru Bajang Sebut Ada Fenomena Baru yang Muncul di Indonesia, Apakah Itu?

Tuan Guru Bajang atau Muhammad Zainul Majid mengungkapkan sebuah fenomena yang muncul di Indonesia.

Fenomena yang terjadi di Indonesia, yakni 'jual beli agama' ternyata sudah terjadi sejak abad ke-12 atau 900 tahun yang lalu.

Baca juga: Terkait Bantuan UMKM 2021, Ini Penjelasan Lengkapnya, Resmi Diperpanjang?

Baca juga: Luna Maya Punya Pacar Brondong, Eks Reino Baracl Kini Merasa Nyaman dan Kini Lagi Happy

Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Subsidi Upah untuk Guru Honorer, Tenaga Pendidik Non PNS, Kapan Jadwal?

Saat itu filsuf muslim dan ulama besar Ibnu Rusyd pun sudah mengingatkan keras bahaya dari kebodohan yang bisa berdampak adanya jual beli agama tersebut.

Lewat akun Instagramnya @tuangurubajang pada Selasa (6/8/2019), Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008-2013, 2013-2018 ini membagikan capture What’s App dari seorang sahabatnya Ustaz Ade Muzaini.

Di situ Ustaz Ade Muzani membagikan 3 pernyataan Ibnu Rusyd atau dikenal juga sebagai Averroes yang sangat terkenal pada zamannya.

Kutipan pernyataan Ibnu Rusyd terkait jual beli agama dan kebodohan adalah sebagai berikut:

“Memperdagangkan agama adalah bisnis yang laku keras di dalam masyarakat yang diselimuti kebodohan.”

“Musuh terbesar Islam adalah si dungu yang suka mengkafirkan orang lain.”

“Jika engkau ingin menguasai orang bodoh maka bungkuslah setiap kebatilan dengan packaging agama.”

Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi memperkenalkan sedikit soal Ibnu Rusyd.  

“Ibnu Rusyd atau dikenal oleh masyarakat Barat dengan Averroes, adalah intelektual ensiklopedis," katanya.

TGB menambahkan, "Menguasai beragam ilmu : filsafat, teologi, kedokteran, linguistik, astronomi, fisika, hukum Islam.”

Ia juga mengaku tidak habis fikir bahwa pemikiran Ibnu Rusyd yang sudah diungkapkan pada abad ke 12 di Spanyol itu ternyata relevan di Indonesia di abad ke-21 saat ini atau tahun 2019 ini atau 900 tahun kemudian.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved