Banjir dan Sampah di Bandara Ende Belum Teratasi, Indra Heran Banyak Botol Plastik

Banjir dan sampah di Bandara Hasan Aroeboesman Ende belum teratasi, Indra Triyantono heran banyak botol plastik

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Kepala Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono, Sabtu (23/1/2021). 

Banjir dan sampah di Bandara Hasan Aroeboesman Ende belum teratasi, Indra Triyantono heran banyak botol plastik

POS-KUPANG.COM | ENDE - Persoalan banjir dan sampah di area Bandara Hasan Aroeboesman Ende nampaknya belum juga teratasi.

Banjir dan sampah masih sering meluap dari drainase di area Bandara Hasan Aroeboesman Ende terlebih di musim hujan.

Baca juga: Rachel Vennya: Galang Dana

Sebuah video sampah dan banjir dipertontonkan kepala Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Sabtu (23/1/2021).

Kata Indra kejadian dalam video tersebut diambil sekitar minggu lalu. Disaksikan POS-KUPANG.COM, dalam video tersebut tampak saluran drainase di area Bandara dipenuhi dengan botol-botol plastik, sementara air berwarna coklat, keruh.

"Bukan cuma sampah botol-botol plastik yang kita temukan, bahkan ada kasur di drainase. Entah sampah-sampah itu dari mana, yang jelas Bandara tidak hasilkan sampah," tegasnya.

Baca juga: Manggarai Kritis, Satgas Covid-19 Catat Rekor Tertinggi Pertama Sehari 102 Orang Positif

Indra katakan, sampah dan banjir tentu mengganggu aktivitas di Bandara, apalagi jika sampai meluap ke area run way, bisa berdampak pada keselamatan penerbangan.

Lanjutnya, sampah-sampah tersebut mengalir bersama air ke saluran drainase yang melewati Bandara.

"Ada tiga saluran drainase yang ke Bandara. Kalau hanya air saja, mungkin tidak masalah tapi ini sekaligus dengan sampah," keluhnya.

Indra katakan, pihaknya sudah pernah mencoba membuat penyaring di drainase sehingga hanya air yang mengalir. Usaha itu gagal lantaran sampah terlalu banyak dan menumpuk hingga meluap.

Saluran drainase tersebut seharusnya menjadi tangung jawab Dinas PUPR Kabupaten Ende, namun hingga saat ini belum juga bisa diatasi.

Indra menyebut sampah botol plastik paling banyak. "Ini kalau di tempat saya (Jawa) sampah-sampah seperti ini laku, bisa jadi duit," ungkapnya.

Indra heran, mengapa sampah-sampah tersebut tidak dijual atau diolah, tetapi malah dibuang. Ia berharap, ke depan, soal sampah dan banjir di area Bandara bisa diatasi.

"Bandara tidak menghasilkan atau menumpuk sampah. Sampah-sampah itu dari luar, masuk ke drainase di Bandara. Ini menjadi perhatian kita bersama, semoga bisa diatasi," ungkapnya.

Menurutnya, Ende sebagai daerah pariwisata mesti didukung dengan, kenyamanan, keselamatan termasuk di fasilitas Bandara. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved