Tuan Guru Bajang Rela Tinggalkan Prabowo Subianto Demi Jokowi, Begini Pengakuan Gubernur NTB Ini
Tuan Guru Bacang mengunkapkan bahwa saat itu dirinya memang mendukung Jokowi walau pun calon lainnya, yakni Prabowo Subianto selalu bersamanya.
Tuan Guru Bajang Rela Tinggalkan Prabowo Subianto Demi Jokowi, Begini Pengakuan Gubernur NTB Ini
POS-KUPANG.COM - Pesta demokrasi pemilihan presiden Indonesia, telah berlangsung pada 2019 lalu.
Meski demikian, masih tersisa begitu banyak kisah yang terpendam dibalik hajatan politik lima tahunan tersebut.
Salah satu kisah menarik, justeru diungkapkan secara blak-blakan oleh Zainul Majdi yang biasa disapa sebagai Tuan Guru Bajang (TGB).
Zainul Majdi yang juga Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) bercerita secara transparan mengenai sikap politiknya saat itu.
Tuan Guru Bacang mengunkapkan bahwa saat itu dirinya memang mendukung Jokowi walau pun calon lainnya, yakni Prabowo Subianto selalu bersamanya.
TGB menyebutkan bahwa ia punya lima alasan mengapa memutuskan untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 silam ketimbang Prabowo Subianto yang saat ini mengemban tugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
"Pertama karena Jokowi itu seorang Muslim yang baik. Meskipun banyak fitnah yang tertuju pada beliau, kalau kita mendatangi orang-orang yang pernah bertemu Jokowi, dia adalah seorang Muslim yang baik dan lahir dari keluarga yang baik," ujar TGB di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
TGB menjelaskan, rekam jejak kemusliman Jokowi sudah jelas yang terkonfirmasi dari buku-buku yang pernah ia baca.
"Banyak saksi hidup, guru, sahabat, dan buku yang mengonfirmasi bahwa beliau dan keluarganya adalah Muslim yang baik," ujarnya.
Alasan kedua, lanjut TGB, Jokowi adalah seorang yang menikmati sebuah proses.

Dirinya mengaku selalu kagum dengan seseorang yang berproses.
"Dia (Jokowi) menapaki rekam jejak yang panjang, berproses secara alami, banting tulang tanpa lelah, dan tanpa ada korupsi, kolusi, nepotisme," kata TGB.
Ketiga, seperti diungkapkan Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar ini, karena Jokowi mencerminkan dirinya sebagai seorang pemimpin di depan masyarakat.
Menurut dia, kepemimpinan Jokowi tampak saat ia menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi Presiden dengan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.